Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandung mengeluarkan ultimatum kepada Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara, terkait masalah sampah yang kian memprihatinkan di kota tersebut. Dalam audiensi yang digelar di Balai Kota Bandung pada 20 Januari 2025, HMI menemukan bahwa tidak ada dialog langsung dengan Pj Wali Kota, karena Koswara harus menghadiri acara lain. Kekecewaan ini memicu serangkaian tuntutan keras dari organisasi mahasiswa tersebut.
Menurut keterangan resmi yang disampaikan oleh HMI Cabang Bandung, saat tiba di lokasi audiensi, mereka mendapati forum dibuka secara sepihak oleh pihak Kesbangpol Kota Bandung, tanpa kehadiran Pj Wali Kota. HMI merasa bahwa tindakan ini adalah gambaran jelas dari sikap pemerintah daerah yang tidak serius dalam mengatasi masalah sampah yang kini telah menjadi persoalan prioritas di Kota Bandung.
HMI menyatakan bahwa perlakuan yang mereka terima menunjukkan kurangnya komitmen dari Pemkot Bandung dalam menyikapi aspirasi masyarakat. Tak hanya itu, mereka juga merasa dipermainkan oleh pemerintah yang seharusnya memberikan perhatian lebih terhadap masalah lingkungan yang dihadapi oleh warga.
Sebagai reaksi terhadap perlakuan ini, HMI memutuskan untuk menggalang aksi demonstrasi. Mereka mengajak masyarakat untuk bersolidaritas menuntut kebijakan pemkot yang lebih berpihak pada rakyat. Dalam rilis persnya, HMI menyampaikan empat tuntutan utama kepada Pj Wali Kota Bandung:
1. Pj Wali Kota Bandung diminta untuk segera menyelesaikan masalah sampah dengan langkah cepat dan kebijakan yang tegas serta efektif.
2. Pemecatan Kepala Dinas Lingkungan Hidup karena dianggap gagal dalam menangani masalah sampah yang semakin serius.
3. Pemecatan Kepala Badan Kesbangpol yang dinilai sewenang-wenang dalam memperlakukan aspirasi masyarakat terkait isu sampah.
4. Jika tuntutan ini tidak ditindaklanjuti, HMI memperingatkan bahwa Kota Bandung akan terus mengalami krisis terkait pengelolaan sampah, yang telah dinyatakan sebagai “Kota Darurat Sampah.”
Pernyataan resmi dari HMI ini mencerminkan kekecewaan mendalam terhadap respons pemerintah dalam menangani isu lingkungan yang krusial. HMI berpendapat bahwa penanganan masalah sampah merupakan cerminan dari tata kelola pemerintahan yang baik. Dalam konteks ini, sikap responsif dan proaktif dari pemerintah sangat dibutuhkan agar kualitas lingkungan tidak semakin memburuk.
Pj Wali Kota Bandung A. Koswara, yang tengah menghadiri kegiatan lain saat audiensi berlangsung, diharapkan dapat segera memberikan tanggapan terhadap tuntutan mahasiswa. Berbagai elemen masyarakat juga diminta untuk ikut ambil bagian dalam mengawasi dan memberikan masukan kepada pemerintah demi tercapainya solusi yang berkelanjutan untuk masalah lingkungan di Kota Bandung. Dalam situasi seperti ini, sinergi antara pemerintah dan masyarakat menjadi sangat penting dalam pencarian solusi atas tantangan yang ada.