Uji ketahanan yang sangat dinanti-nantikan dari Samsung Galaxy S25 Ultra baru saja dilakukan, dan hasilnya mengejutkan banyak orang: smartphone ini memiliki ketahanan terhadap goresan yang lebih buruk dibandingkan pendahulunya, Galaxy S24 Ultra. Meskipun banyak penggemar teknologi merasa kecewa dan mempertanyakan keputusan Samsung untuk menurunkan level perlindungan kaca pada flagship terbarunya, ada alasan yang cukup kuat di balik langkah tersebut.
Dalam pengujian ketahanan, layar smartphone diuji pada berbagai tingkat ketajaman. Umumnya, kebanyakan smartphone flagship mulai menunjukkan tanda-tanda goresan pada level enam dan terlihat rusak pada level tujuh. Namun, Galaxy S24 Ultra tahun lalu menunjukkan peningkatan dan mulai tergores pada level tujuh, yang membuat banyak penggemar senang karena Samsung tampaknya meningkatkan ketahanan layar mereka. Sayangnya, Galaxy S25 Ultra kembali ke standar sebelumnya, yang diartikan oleh banyak orang sebagai penurunan kualitas.
Salah satu alasan utama di balik penurunan ini adalah fragilitas. Ketika kaca dibuat sangat tahan terhadap goresan, kaca tersebut juga menjadi lebih keras. Hal ini membuat kaca lebih mudah pecah saat terjatuh dari ketinggian. Di sisi lain, tampilan yang kurang tahan gores lebih lembut dan lebih sulit untuk pecah menjadi seribu keping. Menariknya, Samsung mungkin menyadari bahwa peningkatan ketahanan goresan tidak seefektif yang mereka kira. Melalui permintaan perbaikan yang diterima, perusahaan dapat menemukan bahwa lebih banyak orang yang menjatuhkan ponsel mereka dibandingkan dengan membiarkannya tergores. Penggunaan pelindung kaca juga berkontribusi dalam mengurangi risiko kerusakan layar.
Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan mengenai Galaxy S25 Ultra adalah sebagai berikut:
Ketahanan Goresan: Galaxy S25 Ultra mulai menunjukkan goresan pada level enam, kembali ke standar yang sama seperti sebelumnya, sementara Galaxy S24 Ultra menunjukkan peningkatan di level tujuh.
Kelemahan Guncangan: Kaca yang lebih lembut pada S25 Ultra membuatnya lebih tahan terhadap guncangan saat terjatuh, meskipun ada risiko terhadap goresan yang lebih tinggi.
Perubahan Fokus: Samsung tampak lebih fokus pada peningkatan teknologi AI untuk perangkat terbaru mereka, alih-alih fokus pada peningkatan hardware lainnya.
Penggunaan Pelindung Layar: Dengan banyak pengguna yang sudah menggunakan pelindung kaca, risiko layar tergeser oleh benda tajam sehari-hari berkurang secara signifikan.
- Konteks Penggunaan: Dalam aktivitas sehari-hari, kemungkinan Galaxy S25 Ultra bersentuhan dengan material yang dapat menggores layarnya juga relatif rendah, seperti sisa-sisa debu di saku atau permukaan tempat ponsel diletakkan.
Meskipun ada batasan dalam hal ketahanan goresan, Galaxy S25 Ultra tetap mempertahankan spesifikasi yang sebagian besar mirip dengan pendahulunya. Dalam konteks ini, penting bagi konsumen untuk mempertimbangkan kebutuhan mereka dalam menggunakan smartphone dan apakah peningkatan AI yang ditawarkan oleh Samsung memenuhi ekspektasi mereka. Keputusan untuk tidak memperbaharui ke model terbaru ini mungkin didasarkan pada kurangnya peningkatan signifikan dalam perangkat keras, yang tentunya akan menjadi bahan pertimbangan bagi calon pembeli.