Samsung baru saja memperkenalkan smartphone terbarunya, Samsung Galaxy S25, di pasar Indonesia. Meski dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih, peluncuran ini ternyata menghadapi kritik dari pengguna lokal karena Galaxy AI yang diusungnya belum mendukung bahasa Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Verry Octavianus, Mobile Experience Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia, saat acara Galaxy Unpacked Media Session di Jakarta pada Kamis, 23 Januari.
Dalam wawancaranya, Verry mengungkapkan bahwa saat ini Galaxy AI baru mendukung tiga bahasa, yakni Hindi, Inggris, dan Korea. “Dalam waktu dekat kami usahakan bisa ke Bahasa Indonesia,” ujarnya. Keterbatasan ini tentunya menjadi perhatian tersendiri bagi pengguna di Indonesia yang mengharapkan interaksi yang lebih lancar dan intuitif dengan perangkat mereka.
Meskipun Galaxy AI belum mendukung bahasa lokal, pengguna Samsung masih memiliki alternatif lain yaitu Gemini AI. Gemini AI diklaim memiliki fitur yang cukup robust dan dapat diakses untuk proses interaksi dalam bahasa Indonesia. Verry menambahkan bahwa pengguna dapat mengalami pemanfaatan Gemini AI, terutama fitur Gemini Live, yang memungkinkan sistem AI ini untuk memahami konten video yang ditayangkan, baik dalam galeri ponsel maupun platform seperti YouTube.
Berdasarkan penjelasan lebih lanjut mengenai Galaxy AI, berikut ini adalah beberapa fitur unggulan yang dapat dinikmati pengguna:
On-device Features: Galaxy AI menawarkan kemampuan untuk berfungsi tanpa perlu koneksi internet, sehingga pengguna tidak perlu khawatir akan kehabisan kuota saat menggunakan fitur-fitur AI yang ada.
Cross Application Functionality: Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memberikan perintah kepada Galaxy AI untuk beroperasi di berbagai aplikasi secara bersamaan. Contohnya, pengguna dapat meminta Galaxy AI untuk mencari jadwal pertandingan klub sepak bola favorit dan secara otomatis memasukkan informasi tersebut ke dalam kalender pribadi.
- Interaksi Melalui Gemini AI: Fitur ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan video yang ditonton. Misalnya, dengan menanyakan informasi terkait video yang sedang diputar, pengguna dapat memperoleh jawaban langsung dari Gemini AI.
Dengan berbagai fitur canggih yang diusung oleh Galaxy S25, tentu diharapkan bahwa Samsung segera melakukan pembaruan pada Galaxy AI agar mendukung bahasa Indonesia. Ini bukan hanya akan meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga menunjukkan komitmen Samsung dalam memahami kebutuhan pasar lokal.
Dalam konteks persaingan ketat di industri smartphone, keterlambatan untuk menyesuaikan produk dengan bahasa lokal dapat menjadi hambatan. Pengguna di Indonesia, yang merupakan salah satu pasar terbesar di Asia Tenggara, tentu mengharapkan agar inovasi teknologi dapat diimbangi dengan dukungan bahasa yang mereka pahami.
Samsung menghadapi tantangan besar untuk memastikan bahwa semua fitur yang dikembangkan dapat diakses secara maksimal oleh semua pengguna di berbagai negara, termasuk Indonesia. Konsumen kini semakin cerdas dan memilih produk yang bukan hanya unggul dari segi spesifikasi, tetapi juga mampu memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan dengan kebutuhan mereka. Terus diharapkan, inovasi-inovasi selanjutnya dari Samsung akan memperhatikan hal ini agar dapat memberikan kepuasan yang lebih kepada penggunanya.