Read

Cara Ampuh Agar Gen Z Tak Terjebak Jadi Strawberry Generation

Generasi Z, atau Gen Z, seringkali dipandang sebagai "strawberry generation", sebuah istilah yang merujuk pada karakteristik mereka yang dinilai kurang tangguh dan terlalu mengutamakan kenyamanan. Namun, sebuah wawancara yang dilakukan oleh Ferro Ferizka Aryananda, Direktur Eksekutif Pijar Foundation, menyoroti bagaimana karakteristik ini muncul sebagai hasil dari pengaruh lingkungan digital yang telah mereka alami sejak lahir.

Ferro menjelaskan bahwa generasi ini terbiasa dengan akses informasi yang sangat mudah melalui platform digital seperti TikTok dan Instagram, yang menyuguhkan informasi dengan cepat dan efisien. "Zaman saya dulu mau dapetin informasi harus ke perpustakaan, browsing, atau bertanya pada orang. Sekarang, algoritma sudah di-craft buat mereka," ungkap Ferro saat berbicara dalam podcast bersama Dr. Indrawan Nugroho. Hal ini berimplikasi pada cara Gen Z menghadapi tantangan, termasuk dalam dunia kerja di mana persaingan kini tidak hanya berasal dari manusia, tetapi juga dari kecerdasan buatan (AI) yang mampu mengotomatisasi pekerjaan-pekerjaan dasar.

Untuk membekali Gen Z agar tidak terjebak dalam stereotip negatif ini, beberapa langkah dapat diambil:

  1. Pendidikan Terintegrasi dengan Industri: Memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan industri melalui program seperti Future Skills.id yang dapat membantu para pelajar menghadapi tantangan di dunia kerja.

  2. Kesempatan dan Tantangan Realistis: Perusahaan perlu memberikan kesempatan kepada Gen Z untuk menghadapi tantangan yang beragam, mulai dari level kecil hingga besar. Ferro memberikan contoh sederhana dengan meminta Gen Z untuk menjadi ketua panitia pada acara perusahaan.

  3. Lingkungan Mikro yang Mendukung: Komunitas dan jaringan pergaulan yang positif dapat membentuk karakter Gen Z. Paparan informasi yang relevan dan dukungan dari lingkungan sekitar akan meningkatkan kepercayaan diri mereka.

  4. Pengembangan Keterampilan Berbasis Teknologi: Mengingat perkembangan teknologi yang pesat, penting bagi Gen Z untuk memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar, termasuk pemahaman tentang kecerdasan buatan dan alat digital lainnya.

Dengan memfokuskan pada pengembangan diri melalui pendidikan yang baik dan pengalaman nyata, Gen Z tidak hanya akan mampu menghadapi tantangan, tetapi juga dapat berkembang menjadi generasi yang lebih resilien, tak hanya terjebak dalam stereotip sebagai "strawberry generation". Pendekatan yang holistik dalam lingkungan pendidikan dan perlunya dukungan dari perusahaan menjadi kunci dalam menciptakan generasi yang siap bersaing di era digital.

Bagas Saputra

Bagas Saputra adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button