Meta, induk perusahaan Instagram, baru-baru ini mengumumkan penunjukan Joel Kaplan sebagai Kepala Urusan Global, menggantikan Nick Clegg yang mengundurkan diri. Kaplan, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Kebijakan Umum Amerika Serikat di perusahaan tersebut, merupakan tokoh politik dari Partai Republik dan dikenal sebagai pengusung Donald Trump. Pengubahan posisi ini menjadi sorotan banyak pihak menjelang periode baru di pentas politik Amerika.
Nick Clegg, yang merupakan mantan ketua Partai Demokrat dan juga pesaing Trump dalam pemilihan presiden, menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan selama menjabat. “Saya berharap sudah memainkan peran dalam upaya menjembatani dunia teknologi dan politik yang sangat berbeda,” ujarnya melalui akun Twitter pada Jumat (3/1). Clegg menganggap Kaplan sebagai pilihan yang tepat untuk melanjutkan tugasnya di Meta, mengingat pengalaman Kaplan yang mendalam di dunia perusahaan sejak bergabung pada 2011.
Perubahan ini datang hanya tiga minggu sebelum Trump resmi dilantik sebagai presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2025, menciptakan banyak pertanyaan tentang arah kebijakan Meta di bawah kepemimpinan yang baru. Kaplan memiliki sejarah karir yang panjang di perusahaan, dan merupakan sosok yang dianggap mampu membawa kebijakan Meta menuju integrasi yang lebih baik antara dunia teknologi dan politik.
Sebelumnya, Meta telah menghadapi kritik dari kalangan Republikan lantaran moderasi konten yang dianggap terlalu berorientasi kiri-tengah. Tuduhan tersebut muncul pasca-pemblokiran akun media sosial Trump setelah insiden pemberontakan 6 Januari 2021 dan kelanjutan kebijakan konten yang dinilai tidak adil terhadap suara-suara sayap kanan. Meski pembatasan terhadap akun Trump sempat dicabut menjelang pemilihan, hubungan antara Meta dan para politisi dari Partai Republik tetap menjadi sorotan.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, juga terlibat dalam dinamika ini, ketika ia menyampaikan permintaan maaf kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Republik terkait moderasi konten yang terlalu tertekan oleh pemerintah Biden. Bahkan, Zuckerberg dilaporkan menyumbang US$ 1 juta untuk pelantikan Trump, menandai hubungan yang rumit namun signifikan antara perusahaan teknologi dan dunia politik.
Penunjukan Joel Kaplan diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi Meta seiring dengan perubahan yang terjadi di peta politik Amerika. Dengan latar belakang politik yang kuat dan pengalaman di bidang kebijakan, Kaplan menghadapi tantangan besar untuk mengatasi ketegangan yang ada antara moderasi konten dan kebebasan berekspresi di platform Meta.