Pemerintah Indonesia berencana untuk menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) pada Januari 2025 sebagai upaya untuk mendorong kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Program ini mencakup berbagai jenis bantuan yang dirancang untuk memberikan dukungan kepada kelompok rentan yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dengan total anggaran perlindungan sosial mencapai Rp 504,7 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, harapan besar terpancar untuk mengurangi kesenjangan sosial di antara masyarakat.
Bantuan sosial yang akan dicairkan pada bulan Januari mencakup beberapa program penting berikut:
Makan Bergizi Gratis (MBG)
Program ini ditujukan untuk mendukung kesehatan 3 juta anak di seluruh Indonesia. MBG bertujuan menurunkan angka kekurangan gizi dan meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Penyaluran makanan bergizi untuk siswa ditargetkan berlangsung pada waktu yang telah ditentukan, seperti berikut:- PAUD-kelas 2 SD: pukul 08.00
- Kelas 3-6 SD: pukul 09.30
- SMP-SMA: pukul 12.00
Program ini juga memberikan perhatian khusus kepada 101.000 lansia tunggal dan 36.000 penyandang disabilitas.
Program Keluarga Harapan (PKH)
Bansos PKH adalah bantuan rutin dari pemerintah yang ditujukan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Besaran bantuan ini bervariasi menurut kategori penerima, antara lain:- Balita (0-6 tahun): Rp 750.000 per tahap
- Ibu hamil: Rp 750.000 per tahap
- Siswa SD: Rp 225.000 per tahap
- Lansia (70 tahun ke atas): Rp 600.000 per tahap
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
BPNT diberikan kepada keluarga dengan kondisi sosial ekonomi terendah. Bantuan ini berbentuk Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang memungkinkan penerima untuk membeli bahan pangan secara online dengan total Rp 400.000 yang disalurkan setiap dua bulan.- Program Indonesia Pintar (PIP)
PIP memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak dari keluarga miskin atau rentan. Besaran bantuan untuk siswa SD/U/SDLB mencapai Rp 225.000 per tahun, sementara untuk siswa SMA/SMK, bantuan bisa mencapai Rp 1.000.000 per tahun. Penyalurannya dilakukan dalam tiga termin sepanjang tahun.
Bansos ini diharapkan tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat tetapi juga memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi angka kemiskinan. Dengan adanya rancangan bantuan sosial yang matang, pemerintah menunjukkan komitmen untuk melindungi dan memberdayakan masyarakat di tengah tantangan yang ada.
