Aplikasi AI DeepSeek yang berasal dari China kini mencuri perhatian dunia, khususnya dalam industri teknologi. Dengan cepat, DeepSeek telah meroket ke puncak daftar aplikasi di Inggris dan Amerika Serikat setelah diluncurkan, mencatat hingga 3 juta unduhan, termasuk 80 persen di antaranya dalam satu minggu terakhir. Ini menjadikannya salah satu pesaing terkuat bagi aplikasi chatbot terkenal seperti ChatGPT. Namun, kehadiran DeepSeek tidak lepas dari kontroversi dan kekhawatiran terkait privasi pengguna.
Beberapa tokoh penting di negara-negara Barat mulai mempertanyakan keamanan aplikasi ini. Menteri Sains Australia, Ed Husic, menyuarakan keprihatinan mengenai potensi pengumpulan data pengguna oleh DeepSeek. Ia mengungkapkan kebimbangannya kepada ABC News, menyoroti bahwa banyak pertanyaan penting tentang pengelolaan data dan privasi yang masih belum terjawab. "Saya akan sangat berhati-hati mengenai hal itu; isu-isu jenis ini perlu dipertimbangkan secara matang," ucap Husic, menambahkan bahwa kekhawatiran ini tetap relevan di tengah meningkatnya popularitas aplikasi.
Presiden AS, Donald Trump, juga memberi komentar tentang DeepSeek, meskipun tidak menyatakan aplikasi ini sebagai ancaman bagi keamanan nasional. Ia menganggap bahwa aplikasi tersebut bisa menjadi "peringatan" bagi negara, namun tetap berpotensi untuk memberikan manfaat ekonomis. Dengan desain yang ramah pengguna, DeepSeek berhasil menarik perhatian banyak orang di tengah adanya kekhawatiran yang melingkupinya.
Dari segi operasional, DeepSeek mengklaim bahwa mereka menggunakan data pengguna untuk meningkatkan keselamatan, keamanan, dan stabilitas aplikasi. Namun, kebijakan privasi yang diberlakukan oleh DeepSeek menimbulkan sejumlah tanda tanya. Berikut adalah informasi lebih rinci mengenai data yang dikumpulkan oleh DeepSeek:
- Informasi Pribadi: DeepSeek mengumpulkan data seperti alamat email, nomor telepon, dan tanggal lahir yang dimasukkan saat mendaftar.
- Data Tekstual dan Audio: Aplikasi ini menyimpan data obrolan, baik teks maupun audio, yang dikumpulkan selama interaksi dengan pengguna.
- Informasi Teknis: Data teknis seperti jenis model ponsel, sistem operasi, dan alamat IP juga dicatat untuk analisis lebih lanjut.
- Pembagian Data: Data yang terkumpul dapat dibagikan kepada pihak ketiga, termasuk penyedia layanan dan mitra periklanan, dengan jaminan akan disimpan "selama diperlukan".
Kekhawatiran mengenai penggunaan data pribadi oleh DeepSeek patut dicermati, terutama mengingat hubungan geopolitik yang menegangkan antara China dan berbagai negara Barat. Beberapa pengguna di Inggris dan AS tampaknya tidak terlalu hirau dengan masalah ini, sementara pejabat pemerintahan memberikan sinyal yang beragam terkait potensi risiko yang mungkin ditimbulkan.
Dengan tren meningkatnya penggunaan aplikasi AI, keamanan dan privasi data pengguna menjadi isu yang semakin menonjol. Kehadiran DeepSeek memasuki pasar aplikasi membuat banyak pihak harus bijak dan waspada, tidak hanya dalam memilih aplikasi yang akan digunakan, tetapi juga bagaimana data mereka dikelola. Diskusi mengenai peraturan yang lebih ketat dan transparansi dalam pengumpulan data ini perlu didorong untuk melindungi pengguna dari potensi penyalahgunaan.