Gentle parenting kini menjadi tren populer dalam pengasuhan anak, namun ada sejumlah kesalahan fatal yang sering dilakukan orang tua yang dapat menghambat perkembangan anak. Psikolog anak dan keluarga, Samanta Elsener, M.Psi., menjelaskan bahwa konsep pengasuhan ini seringkali disalahartikan, mengakibatkan praktik yang kurang tepat dalam penerapannya.
Salah satu kesalahan pertama adalah anggapan bahwa gentle parenting berarti tidak boleh tegas. Padahal, ketegasan tetap dibutuhkan dalam mendidik anak. “Orang tua perlu tetap memberikan batasan yang jelas,” kata Samanta. Kedua, banyak orang tua terlalu permisif dan menuruti semua keinginan anak. Samanta menegaskan bahwa aturan tetap diperlukan, karena seperti dalam sebuah negara demokratis, rumah juga harus memiliki batasan agar anak dapat belajar mengenai tanggung jawab.
Kesalahan ketiga adalah tidak memberikan konsekuensi atas perilaku anak. Konsekuensi itu seharusnya berbanding lurus dengan tindakan anak, contohnya jika seorang anak menumpahkan minuman, maka tanggung jawabnya adalah membersihkan tumpahan tersebut. Keempat, mengabaikan karakteristik dan tahap perkembangan masing-masing anak. Setiap anak memiliki gaya belajar dan kemampuan yang berbeda sesuai dengan usianya, sehingga pemahaman yang tepat sangat penting.
Kesalahan terakhir adalah mengandalkan kata “maaf” tanpa menunjukkan adanya perbaikan perilaku. Samanta menekankan pentingnya tindakan nyata dibanding sekadar meminta maaf. “Maaf saja tidak cukup, yang diperlukan adalah perubahan yang jelas,” ujarnya.
Kunci utama dalam penerapan gentle parenting adalah kemampuan orang tua untuk memahami dan mengembangkan diri mereka sendiri. Dengan mengendalikan emosi dan belajar tentang diri mereka, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi anak untuk berkembang. Dengan demikian, penerapan gentle parenting memerlukan proses dan kesabaran, serta komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak. Menciptakan rasa aman merupakan fondasi yang sangat penting agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
