Read

4 Teknologi Cina yang Bikin Amerika Ketar-ketir: DeepSeek & TikTok

Kehadiran empat teknologi asal Cina, yaitu DeepSeek, TikTok, Huawei, dan BYD, semakin membuat Amerika Serikat waspada. Tindakan itu mencerminkan kekhawatiran pemerintah AS terhadap potensi dampak keamanan nasional yang dapat ditimbulkan oleh teknologi-teknologi tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir, penyelidikan dan regulasi telah berkembang, menggarisbawahi ketegangan yang semakin meningkat antara kedua negara dalam hal teknologi.

DeepSeek, platform kecerdasan buatan (AI) yang banyak digandrungi, baru-baru ini menarik perhatian negatif dari pihak berwenang AS. Pada 27 Januari, harga saham perusahaan teknologi seperti Nvidia anjlok akibat peluncuran model AI R1 yang diklaim DeepSeek melampaui kemampuan model AI terkemuka lainnya. Namun, keberhasilan ini dibayangi oleh pernyataan Sekretaris Gedung Putih, Karoline Leavitt, yang mengungkap bahwa Dewan Keamanan Nasional tengah menyelidiki masalah keamanan terkait aplikasi ini. Laporan dari OpenAI dan Microsoft menunjukkan adanya kemungkinan pencurian data melalui API yang digunakan oleh DeepSeek, menambah kekhawatiran tentang keamanan data pengguna.

Selanjutnya, TikTok, aplikasi video pendek yang dikembangkan oleh ByteDance, menjadi sasaran regulasi yang ketat di AS. Meskipun aplikasi ini memiliki lebih dari 170 juta pengguna di Amerika, pemerintah telah berulang kali mencoba mendorong ByteDance untuk menjual operasional TikTok di negara tersebut. Setelah pembatasan diterapkan pada awal tahun, TikTok sempat diblokir, tetapi kemudian dibuka kembali. Kekhawatiran utama pemerintah AS adalah bahwa data pengguna bisa diakses oleh pemerintah Cina, yang memberikan landasan bagi tindakan preventif ini.

Huawei tidak luput dari perhatian pemerintah AS. Sejak 2019, perusahaan ini telah dilarang untuk mengakses teknologi semikonduktor dari AS. Namun, Huawei telah berhasil meluncurkan ponsel terbaru, Huawei Mate 60 Pro, yang dilengkapi dengan cip Kirin 9000s buatan SMIC Cina. Meski produk baru ini memperkuat posisi Huawei di pasar, penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, menegaskan perlunya investigasi lebih lanjut untuk memahami metode produksinya guna memastikan bahwa pembatasan ekspor AS tidak dilanggar.

Terakhir, BYD, produsen mobil listrik terkemuka dari Cina, kini juga menjadi fokus perhatian pemerintah AS. Rencana AS untuk menerapkan regulasi yang membatasi penggunaan teknologi buatan Cina pada mobil pintar mencerminkan kekhawatiran terhadap risiko keamanan yang lebih luas. Menurut Gina Raimondo, Menteri Perdagangan AS, mobil modern merupakan ‘komputer di atas roda’, dan oleh karena itu, penting untuk menjaga teknologi buatan Cina dan Rusia tetap jauh dari jalan raya Amerika.

Keempat teknologi ini menciptakan ketegangan antara AS dan Cina, di mana Amerika berusaha melindungi kepentingan nasionalnya sembari menghadapi kenyataan bahwa inovasi tetap melaju pesat. Dengan ancaman terhadap privasi dan keamanan data, WS menyadari perlunya untuk mengambil langkah-langkah strategis guna mempertahankan posisi dominan dalam industri teknologi global. Perkembangan ini menunjukkan bahwa persaingan antara dua negara besar ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, menciptakan lanskap teknologi yang semakin kompleks.

Bagas Saputra adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button