Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) menciptakan terobosan baru dengan meluncurkan Uhamka College of Talent (UCT). Inisiatif ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi generasi milenial dan alpha dalam menghadapi tantangan era digital yang semakin kompleks. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, sekitar 65 persen anak muda lebih memprioritaskan ketertarikan terhadap teknologi dan pengembangan hobi, daripada pendidikan formal konvensional. Mencermati fenomena tersebut, Uhamka berkomitmen untuk menjawab kebutuhan tersebut melalui program-program yang relevan.
Rektor Uhamka, Gunawan Suryoputro, menekankan bahwa UCT dirancang sebagai program pendidikan singkat yang selaras dengan kebutuhan generasi muda. "Anak-anak muda sekarang tidak terlalu senang dengan sekolah yang hanya bersifat formalitas. Mereka lebih fokus pada apa yang mereka sukai," jelasnya. UCT berfungsi sebagai jembatan untuk menyalurkan bakat dan minat mereka secara profesional, memungkinkan generasi ini berkembang dengan cara yang lebih efektif dan cepat.
UCT menawarkan lima program unggulan yang dirancang sesuai dengan perkembangan industri dan kebutuhan masa depan. Berikut adalah program-program tersebut:
-
Dunia Seni dan Budaya – Program ini bertujuan menyiapkan generasi muda untuk berkiprah di bidang seni, budaya, dan industri kreatif.
-
Persiapan Tenaga Kerja Internasional – Dalam program ini, para peserta dibekali dengan keterampilan untuk bersaing secara global di pasar kerja.
-
Ekonomi Kreatif dan E-Sport – Mengembangkan potensi anak muda dalam industri ekonomi digital dan dunia permainan yang sedang berkembang pesat.
-
IT Development – Program ini mempersiapkan generasi muda untuk terlibat dalam pengembangan teknologi dan digitalisasi, area yang saat ini sangat dibutuhkan.
- Agrobisnis – Menginspirasi anak muda untuk masuk ke sektor pertanian modern sebagai bagian dari upaya ketahanan pangan nasional.
Setiap program di UCT akan dikolaborasikan dengan tenaga profesional, perusahaan, dan pemerintah. Misalnya, dalam pelatihan di bidang IT, Uhamka telah menjalin kerja sama dengan Google, yang akan terlibat langsung dalam pengajaran. Hal ini tentu meningkatkan kualitas pembelajaran dan memberikan akses langsung kepada peserta untuk belajar dari ahlinya.
Agrobisnis menjadi salah satu fokus utama UCT karena sektor ini masih memiliki banyak peluang, meski belum banyak diminati oleh generasi muda. Rektor Uhamka menegaskan pentingnya mengubah paradigma pertanian agar lebih menarik bagi anak muda. "Tantangannya adalah bagaimana membuat generasi muda tertarik menjadi petani yang memiliki nilai tambah dan profesionalisme," ungkapnya.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Uhamka, Dadang Kahmad, juga mendukung penuh keberadaan UCT. Ia menilai UCT sebagai jawaban atas kebutuhan zaman, di mana generasi muda lebih menyukai metode pembelajaran yang cepat namun efektif. "Dengan adanya UCT, anak-anak muda bisa belajar sesuai dengan minat mereka dan langsung mengaplikasikan ilmunya," tambahnya.
Melalui Uhamka College of Talent, Uhamka berharap dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya siap menghadapi tantangan dunia kerja tetapi juga berkontribusi secara positif terhadap masyarakat dan negara. Program-program yang inovatif ini diharapkan dapat menyasar dengan tepat bakat dan minat generasi muda, menjadikan mereka profesional yang siap bersaing di level nasional maupun internasional.