Institut Teknologi Sumatera (Itera) mencatatkan prestasi gemilang dengan masuk ke dalam 10 besar pendaftaran paten dan paten sederhana terbanyak se-Indonesia sepanjang tahun 2024. Dalam laporan terbaru, Itera berhasil menempati peringkat ke-7 di kategori Paten Sederhana Nasional dengan 92 paten yang didaftarkan, serta peringkat ke-10 dalam kategori Paten Nasional dengan 22 paten.
Pencapaian ini tidak lepas dari upaya dan kerja keras yang dilakukan oleh Pusat Kelola Karya Intelektual (PKKI) Itera, yang diketuai oleh Devia Gahana Cindi Alfian dan Koordinator Paten Achmad Suryadi Nasution. “Kami sangat bangga atas capaian ini, yang menempatkan Itera di atas institusi ternama lainnya seperti IPB University yang berada di peringkat 8 dan Universitas Negeri Medan di peringkat 9,” ujar Devia dalam rilisnya.
Secara keseluruhan, kategori Paten Nasional memperlihatkan kontribusi signifikan dari berbagai institusi. Universitas Airlangga menempati peringkat ke-5 dengan 49 paten, sedangkan Institut Teknologi Bandung berada di posisi ke-6 dengan 44 paten. Namun, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) masih menjadi pemimpin yang jauh unggul dengan total 859 paten, menunjukkan dominasi mereka dalam inovasi dan riset nasional.
Prestasi Itera ini mendapatkan apresiasi dari Rektor Itera, I Nyoman Pugeg Aryantha. Beliau mengharapkan kontribusi ini dapat menjadi dorongan bagi semua sivitas akademika untuk terus berinovasi. “Kita perlu terus mengembangkan riset dan inovasi, untuk menghadapi tantangan di masa depan,” tambahnya.
Selain itu, Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Itera, Handoyo, juga menyampaikan harapan agar capaian ini menjadi ajakan bagi para inventor yang belum mendaftarkan karya-karyanya. “Kami mendorong semua pihak untuk berpartisipasi dalam pendaftaran kekayaan intelektual,” ungkap Handoyo.
Devia Gahana Cindi Alfian menambahkan bahwa capaian ini adalah hasil sinergi dari tim PKKI, yang terdiri dari Tantri Liris Nareswari, Imam Safei, Wika Atro Auriyani, Ferial Asferizal, dan Rahmatullah Harianja. “Kami akan terus membuka kesempatan seluas-luasnya untuk sivitas akademika Itera yang ingin melindungi inovasinya melalui pendaftaran kekayaan intelektual,” tegasnya.
Dalam upaya memperkuat iklim inovasi, Itera berkomitmen untuk memberikan lebih banyak kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan riset dan inovasi di Indonesia. Ke depannya, institusi ini berharap mampu meningkatkan jumlah pendaftaran paten yang beragam, termasuk dalam bidang teknologi yang relevan dengan tantangan dan kebutuhan masyarakat.
Melalui pencapaian yang membanggakan ini, Itera berpotensi menjadi salah satu pendorong utama dalam memperkuat ekosistem inovasi di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari seluruh sivitas akademika dan institusi, diharapkan banyak inovasi baru yang akan lahir untuk kemajuan bangsa.