![SNBP 2025: Hetifah Dorong Pendampingan Ketat Pengisian PDSS](https://cungmedia.com/wp-content/uploads/2025/02/SNBP-2025-Hetifah-Dorong-Pendampingan-Ketat-Pengisian-PDSS.jpg)
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyerukan perlunya pendampingan ketat bagi sekolah-sekolah dalam pelaksanaan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Hal ini dianggap penting terutama pada tahap pengisian dan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Hetifah menegaskan, dengan adanya pendampingan yang rutin, data yang dikirimkan dapat divalidasi dengan lebih baik, sehingga mengurangi risiko masalah di dekat tenggat waktu pendaftaran.
“Dengan pendampingan rutin sejak awal, kita bisa memastikan data yang masuk lebih valid dan tidak ada masalah mendekati batas waktu pendaftaran,” ujar Hetifah dalam konferensi pers yang dikutip oleh ANTARA pada Jumat, 7 Februari 2025. Pernyataan ini menyoroti beragam tantangan yang dihadapi pelaksanaan SNBP tahun ini, termasuk sejumlah siswa yang mungkin kehilangan kesempatan untuk mendaftar karena kendala dalam pengisian PDSS.
Berikut adalah beberapa isu yang diidentifikasi oleh Hetifah terkait pengisian PDSS:
1. Keterlambatan pengisian data oleh sekolah.
2. Pengisian yang terburu-buru menjelang tenggat waktu.
3. Kurangnya pelatihan operator sekolah dan Dinas Pendidikan.
Hetifah mengusulkan pentingnya mekanisme pendampingan yang lebih ketat, termasuk pengecekan berkala serta pelatihan daring mingguan bagi operator sekolah. Dia juga meminta agar evaluasi menyeluruh dilakukan untuk mencegah lonjakan keluhan di tahun-tahun mendatang.
“Belajar dari pengalaman tahun ini, kementerian perlu lebih awal berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk memastikan pelaksanaan SNBP berjalan lebih tertib,” lanjut Hetifah. Dia menekankan betapa krusialnya ketertiban dalam pengisian data dasar yang menjadi sumber PDSS, yang harus disosialisasikan dengan baik ke sekolah-sekolah dan dinas terkait.
Komisi X DPR RI berkomitmen untuk mengawasi perbaikan sistem SNBP, demi terciptanya proses seleksi masuk perguruan tinggi yang lebih transparan dan adil. Dalam hal ini, Ketua Tim Penanggungjawab Seleksi SNPMB 2025, Eduart Wolok, menyatakan bahwa panitia juga memberikan kesempatan bagi sekolah untuk melakukan finalisasi PDSS sebagai syarat bagi siswa untuk mengikuti SNBP 2025.
Sebelumnya, terdapat sejumlah sekolah yang belum berhasil menyelesaikan finalisasi karena adanya siswa dengan nilai yang belum terisi hingga batas waktu yang telah ditentukan. Akibatnya, panitia SNPMB melakukan perpanjangan waktu pendaftaran bagi sekolah-sekolah yang belum menyelesaikan PDSS. Perpanjangan dilakukan dari tanggal 7 Februari 2025 pukul 19:00 WIB hingga 8 Februari 2025 pukul 04:00 WIB.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, menyatakan bahwa perpanjangan waktu ini dilakukan untuk mengantisipasi keterlambatan yang dialami banyak sekolah. “Kami memberikan waktu 9 jam untuk memastikan sekolah memasukkan data siswa yang diusulkan untuk program SNBP,” ujar Satryo.
Melihat berbagai tantangan yang ada, jelas bahwa kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan Dinas Pendidikan sangat penting untuk menyukseskan SNBP 2025. Proses yang lebih sistematis dan pendampingan yang memadai diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelaksanaan seleksi dan mengurangi masalah yang mungkin terjadi di masa mendatang.