Pendidikan

Mendikdasmen Dukung Jasa Raharja Perkenalkan Kurikulum Lalu Lintas

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu’ti M.Ed., menunjukkan dukungan terhadap inisiatif Jasa Raharja dan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dalam menghadirkan kurikulum pendidikan lalu lintas. Menurut Mu’ti, langkah ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai keselamatan berlalu lintas. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa pendidikan lalu lintas harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional.

"Kami menyambut baik inisiatif Jasa Raharja ini dan menyadari betul pentingnya langkah ini dalam menyusun kurikulum pendidikan lalu lintas," ungkap Mu’ti. Ia menegaskan bahwa pendidikan keselamatan lalu lintas harus diperkenalkan sejak usia dini untuk menciptakan generasi yang lebih bertanggung jawab di jalan.

Data dari Jasa Raharja menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan serius terkait angka kecelakaan lalu lintas. Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menjelaskan, "Setiap tahun, ribuan nyawa hilang dan banyak korban yang mengalami luka-luka, yang berdampak signifikan pada kehidupan ekonomi masyarakat." Rivan merujuk pada pengalaman Jepang pada tahun 1970-an yang pernah memiliki angka kecelakaan tinggi. Melalui pendekatan pendidikan yang efektif, Jepang berhasil mengubah budaya keselamatan lalu lintas sehingga angka kecelakaan menurun drastis.

Menyusul pernyataan Rivan, pendidikan keselamatan berlalu lintas direncanakan dimasukkan ke dalam kurikulum dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya keselamatan di jalan kepada anak-anak, agar mereka tumbuh menjadi pengendara yang bertanggung jawab.

Berikut adalah fokus utama dari inisiatif ini:

  1. Kurikulum Pendidikan Lalu Lintas: Jasa Raharja dan Korlantas Polri menyusun kurikulum yang menyasar siswa dari tingkat dasar hingga menengah atas.

  2. Pendidikan Sejak Dini: Pembekalan pemahaman tentang keselamatan lalu lintas diajarkan sejak dini untuk menciptakan kesadaran lebih awal.

  3. Perubahan Perilaku Masyarakat: Program ini juga berfungsi sebagai strategi pencegahan untuk mengubah perilaku berkendara masyarakat.

  4. Transformasi Digital: Jasa Raharja berkomitmen untuk mengintegrasikan teknologi guna mempercepat layanan dan pemetaan demografi korban kecelakaan.

Data yang ada menunjukkan bahwa 68,2 persen kecelakaan di Indonesia disebabkan oleh pelanggaran lalu lintas, dengan banyaknya korban dari kelompok usia produktif. Melalui visi transformasi hingga 2029, Jasa Raharja terus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi seluruh pengguna jalan.

Langkah strategis ini diharapkan mampu menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan menciptakan masyarakat yang lebih peduli serta bertanggung jawab terhadap keselamatan berkendara.

Fajar Nugraha

Fajar Nugraha adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button