Jakarta: Tidak hanya berfokus pada karier di dunia hiburan, aktris Aurelie Moeremans juga membagikan cerita tentang suaminya, Tyler Bigenho, yang berprofesi sebagai chiropractor setelah menempuh pendidikan di jurusan neuroscience. Menikah pada awal tahun 2025 di Pengadilan Orange County, California, pasangan ini baru-baru ini mengalami kecelakaan yang berujung pada perhatian media, terutama mengenai latar belakang profesi Tyler yang berkaitan dengan ilmu neuroscience.
Neuroscience, atau ilmu saraf, merupakan bidang yang mempelajari sistem saraf makhluk hidup, khususnya otak manusia. Menurut situs UGM, neuroscience adalah ilmu yang menggabungkan beragam disiplin ilmu seperti psikologi, biologi, dan kecerdasan buatan. “Neuroscience adalah ilmu masa depan di bidang kedokteran,” ungkap Irawan Saritomo, dosen dari Florida University, sebagaimana dilansir dari Esaunggul.ac.id. Meski belum sepopuler cabang ilmu kesehatan lainnya di Indonesia, di negara-negara maju, neuroscience sudah digunakan dalam penelitian untuk merekayasa berbagai penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf.
Keterkaitan jurusan ini dengan berbagai bidang membuat lulusan neuroscience memiliki banyak peluang kerja. Berikut adalah beberapa hal yang dipelajari di jurusan neuroscience:
Dasar Biologi dan Kimia
- Anatomi Otak
- Biokimia Sistem Saraf
- Biologi Molekuler
Neurofisiologi
- Memahami fungsi sistem saraf, termasuk transmisi sinyal antar neuron.
Psikologi dan Kognisi
- Menggali bagaimana otak memengaruhi perilaku, emosi, dan proses berpikir.
Neurapatologi
- Mempelajari gangguan neurologis sevagai contoh Alzheimer, Parkinson, dan Epilepsi.
Teknologi dan Teknik Riset
- Penggunaan teknologi seperti MRI, EEG, dan mikroskopi untuk penelitian otak.
- Interdisipliner
- Neuroscience sering terhubung dengan psikologi, ilmu komputer, dan bioteknologi.
Menempuh pendidikan di luar negeri juga menjadi opsi menarik bagi calon mahasiswa neuroscience. Universitas-universitas terkemuka yang menawarkan program ini antara lain:
- Amerika Serikat: Harvard University, MIT, dan Stanford University.
- Inggris: University of Oxford dan University College London.
- Australia: University of Melbourne dan University of Sydney.
Prospek karier bagi lulusan neuroscience sangat luas dan menjanjikan, mencakup posisi sebagai peneliti neuroscience, ahli saraf, konsultan kesehatan mental, dan profesional medis lainnya. Dengan pendidikan yang baik, lulusan juga dapat bekerja di laboratorium dunia ternama, mengembangkan perangkat medis, serta teknologi yang terkait dengan neuroscience.
Tyler Bigenho, suami Aurelie, yang beralih ke profesi chiropractor setelah mempelajari neuroscience, merupakan contoh nyata dari penerapan ilmu ini dalam dunia kesehatan. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, Tyler mampu memanfaatkan pengetahuannya untuk memberikan perawatan pada pasien dan membantu memulihkan kesehatan mereka melalui penyesuaian tulang belakang.
Menjelajahi dunia neuroscience tidak hanya akan membuka berbagai pintu karier, tetapi juga memberi dampak besar pada kehidupan banyak orang, seperti yang telah dilakukan oleh Tyler Bigenho dalam menjalani profesinya di Newport Beach, California. Apakah Anda siap untuk terjun ke dalam dunia neuroscience dan mempelajari lebih dalam tentang cara kerja otak?