
Mahasiswa di Indonesia saat ini memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan inovasi, khususnya di bidang teknologi. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Bina Nusantara University (BINUS) Kemanggisan, Reina, dalam acara Technology Human Day 2025 yang berlangsung di Jakarta. Menurutnya, hasil inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa seharusnya tidak hanya berhenti pada tahap pameran atau prototipe, melainkan harus dikembangkan menjadi produk yang nyata dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Jangan cuma hadir di pameran saja dalam bentuk prototipe, tetapi dikembangkan menjadi sebuah produk yang bermanfaat dan digunakan di masyarakat,” ungkap Reina dalam pernyataannya, Selasa, 25 Februari 2025. Pernyataan ini menekankan pentingnya hilirisasi produk inovasi mahasiswa agar dapat memberikan dampak positif secara luas.
Inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa bisa beragam bentuknya, tidak terbatas hanya pada perangkat keras. Reina menjelaskan bahwa aplikasi dan solusi teknologi lainnya yang tidak terlihat fisiknya juga memiliki potensi besar untuk dibagikan dan dimanfaatkan oleh publik. “Apa pun itu, mau yang ada fisiknya atau berbasis aplikasi, bisa dishare, dibagikan ke publik, bisa dimanfaatkan,” tegasnya.
Demi mendukung pengembangan produk inovasi mahasiswa, BINUS berkomitmen untuk menggandeng pihak industri. Melalui kolaborasi dengan industri, diharapkan produk inovatif yang dihasilkan mahasiswa dapat naik level dan lebih mudah diterima di pasar. “Kita punya wakil rektor yang membidangi riset untuk itu yang membangun kolaborasi dengan industri,” tambah Reina.
Event Technology Human Day 2025 sendiri menjadi ajang penting bagi mahasiswa dan dosen dari berbagai disiplin ilmu untuk memamerkan karya inovatif mereka. Pameran ini melibatkan puluhan mahasiswa dari berbagai program studi, termasuk School of Design, School of Information Systems, School of Accounting, Faculty of Engineering, Faculty of Humanities, dan School of Computer Science. Proyek-proyek yang ditampilkan mencerminkan integrasi teknologi dan kemanusiaan, menunjukkan bahwa inovasi dapat membawa perubahan yang signifikan dalam masyarakat.
Reina juga memberikan apresiasi khusus kepada para mahasiswa yang telah menunjukkan dedikasi dalam menciptakan solusi inovatif. “Kami sangat mengapresiasi dedikasi mahasiswa dalam menciptakan solusi inovatif yang tidak hanya relevan di dunia akademik tetapi juga memiliki potensi untuk diterapkan di masyarakat luas. Technology Human Day menjadi bukti bahwa kolaborasi antardisiplin ilmu dapat menghasilkan karya yang luar biasa,” ungkapnya.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut, terdapat beberapa hal utama yang perlu dicatat terkait dengan inovasi mahasiswa:
1. Kembangkan produk dari prototipe menjadi solusi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.
2. Diversifikasi inovasi, baik dalam bentuk perangkat keras maupun aplikasi.
3. Kolaborasi dengan industri penting untuk proses hilirisasi produk.
4. Kegiatan pameran harus dianggap sebagai langkah awal, bukan akhir dari proses inovasi.
Melihat potensi yang ada, dapat dikatakan bahwa inovasi mahasiswa di Indonesia harus bergerak lebih jauh dari sekedar pameran. Diperlukan upaya berkelanjutan untuk mendorong mereka agar produk inovatif yang dihasilkan dapat diimplementasikan dan bermanfaat secara nyata di masyarakat. Keberhasilan dalam hal ini akan membawa perubahan positif tidak hanya bagi mahasiswa sendiri, tetapi juga bagi masyarakat luas.