Pendidikan

Dukung Riset Produk Tembakau Alternatif: Solusi Tekan Kematian

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan jumlah perokok tertinggi di dunia, menghadapi tantangan besar dalam menekan angka kematian yang disebabkan oleh konsumsi rokok. Saat ini, tercatat sekitar 300.000 nyawa melayang setiap tahun akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok. Di tengah kondisi ini, penelitian tentang metode Pengurangan Risiko Tembakau (Tobacco Harm Reduction/THR) diperkenalkan sebagai salah satu solusi alternatif untuk membantu perokok beralih ke opsi yang lebih aman, sekaligus mengurangi dampak buruk kesehatan dari rokok.

Dokter Ronny Lesmana, seorang ahli fisiologi dari Universitas Padjajaran, menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam riset THR. Menurutnya, hasil penelitian diharapkan menjadi data awal untuk merumuskan regulasi yang berbasis fakta. "Data dari penelitian menjadi komparasi yang baik sebagai dasar bagaimana memutuskan suatu regulasi. Untuk memahami suatu ilmu itu mahal. Topik ini (THR) tidak pernah diangkat," ujar Ronny dalam wawancara pada Kamis 23 Januari 2025.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa dukungan terhadap riset produk tembakau alternatif sangat penting:

  1. Angka Kematian yang Tinggi: Kematian terkait rokok di Indonesia mencapai angka yang sangat mengkhawatirkan, yaitu 300.000 per tahun. Penelitian yang mendalam dapat membantu mengidentifikasi strategi yang efektif guna mengurangi jumlah ini.

  2. Panjang Jatuhnya Paradigma: Penelitian selama ini lebih fokus pada tembakau sebagai komoditas, sementara dari sudut pandang kesehatan, penelitian produk alternatif tembakau yang lebih rendah risiko belum banyak dilakukan. Ini menunjukkan adanya kesenjangan pemahaman tentang manfaat THR.

  3. Potensi Menyelamatkan Nyawa: Riset "Lives Saved Report" yang diterbitkan pada November 2024 menunjukkan bahwa penerapan metode THR di kebijakan publik dapat menyelamatkan 4,6 juta nyawa di Indonesia hingga tahun 2060. Ini adalah angka yang tidak bisa diabaikan.

  4. Model dari Negara Maju: Di negara-negara seperti Swedia, Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang, penerapan THR sebagai bagian dari kampanye antirokok menunjukkan hasil yang positif. Misalnya, tingkat merokok di Swedia telah menurun dari 15 persen menjadi 5,3 persen dalam 15 tahun terakhir.

  5. Membuka Wawasan Pemerintah dan Masyarakat: Ronny menekankan bahwa pemahaman yang lebih baik tentang produk tembakau alternatif akan membantu pemerintah dalam menentukan kebijakan yang lebih rasional. "Pemerintah kita terlalu ketat dalam memandang produk tembakau alternatif ini, hanya jalan dengan paradigma tidak boleh merokok," tambahnya.

Wahyu Widowati, seorang ahli kesehatan, juga menyoroti perlunya langkah serius dari semua pihak, termasuk peneliti, pemangku kebijakan, dan masyarakat. "Risiko kematian akibat rokok sangatlah tinggi, sehingga semua pihak harus bekerja sama untuk mencari solusi yang tepat," jelasnya.

Dengan semua data dan argumen tersebut, jelas bahwa dukungan terhadap riset produk tembakau alternatif bukan hanya suatu keharusan, tetapi juga sebuah langkah strategis untuk mengurangi dampak negatif rokok. Pemerintah diharapkan dapat membuka diri terhadap metode baru yang dapat membantu mengedukasi masyarakat dan menciptakan kebijakan yang bermanfaat bagi kesehatan publik. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan risiko kesehatan akibat rokok, pengembangan produk alternatif yang lebih aman harus menjadi perhatian utama dalam upaya menurunkan angka kematian yang terus meningkat.

Fajar Nugraha adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button