Batik Umpluk, karya inovatif dari puluhan anak berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Yogyakarta, baru-baru ini berhasil meraih hak paten. Batik ini tidak hanya menonjolkan keindahan visual, tetapi juga mengandung makna yang mendalam, merepresentasikan kemampuan dan kreativitas anak-anak luar biasa tersebut.
Kepala SLB Negeri Pembina Yogyakarta, Nur Khasanah, mengungkapkan bahwa batik umpluk telah mendapatkan sertifikat HAKI dari pemerintah, yang menunjukkan pengakuan resmi terhadap karya cipta mereka. “Alhamdulillah, batik umpluk ini sudah mendapatkan sertifikat HAKI sebagai bukti pengakuan negara atas karya cipta kita, anak-anak berkebutuhan khusus di SLB Negeri Pembina Yogyakarta ini,” ujarnya, sebagaimana dilaporkan oleh Ditjen Vokasi Kemdikbud.
Istilah “umpluk” dalam bahasa Jawa berarti busa, namun batik ini terbuat dari bahan bambu yang memberikan sentuhan unik pada desainnya. Motif-motif pada batik umpluk cenderung berbentuk lingkaran yang mengingatkan kita pada struktur alami bambu, menciptakan harmoni antara seni dan alam.
Proses pembuatannya melibatkan seluruh siswa, dari tingkat TK hingga SMA, tanpa memandang latar belakang disabilitas. Nur Khasanah menegaskan, keterampilan vokasional membatik telah menjadi bagian integral dari kurikulum di SLB tersebut. “Di Yogyakarta, keterampilan batik memang menjadi salah satu ikon untuk SLB-SLB yang ada, termasuk di SLB Negeri Pembina Yogyakarta,” jelasnya.
SLB Negeri Pembina Yogyakarta merupakan salah satu institusi yang telah mendapatkan izin untuk menyelenggarakan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP P-1) dalam keterampilan membatik di wilayah Yogyakarta. Menurut Nur Khasanah, sekolah ini bahkan mungkin satu-satunya lembaga di Yogyakarta yang fokus pada pengembangan keterampilan membatik untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Dalam upaya untuk lebih mengembangkan batik umpluk, pihak sekolah telah menjalin kerja sama dengan Yayasan Swadeshi Diraya Ngayogyakarta. Kerja sama ini mencakup pelatihan dan pemasaran produk batik umpluk, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai jual dan memperkenalkan karya-karya tersebut ke masyarakat yang lebih luas.
Dari perkembangan ini, kita bisa melihat betapa besar potensi yang dimiliki anak-anak berkebutuhan khusus dalam berkreasi dan berkarya. Batik umpluk bukan hanya sekadar produk, melainkan sebuah pernyataan yang menunjukkan bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang, memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam seni dan budaya negeri.