Produsen sepeda motor asal Jepang, Yamaha, memiliki harapan optimis terkait penjualan kendaraan roda dua di tahun 2025. Meskipun menghadapi beberapa tantangan, seperti kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% dan pungutan opsen pajak, Yamaha tetap berupaya untuk menjaga stabilitas penjualannya. Hal ini disampaikan oleh Public Relations Manager PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Rifki Maulana.
Rifki menjelaskan, penjualan domestik dan ekspor Yamaha menunjukkan tren peningkatan pada tahun 2024. Meskipun tidak mengungkapkan angka secara terperinci, ia menegaskan bahwa model MAXi Series, termasuk NMAX dan XMAX, menyumbang lebih dari 50% dari total penjualan. “Untuk detail angka penjualan dan ekspor mohon maaf saya tidak bisa menyebutkan. Tetapi memang NMAX dan XMAX merupakan global model terbanyak yang kami ekspor,” katanya dalam sebuah wawancara pada hari Senin (3/2/2025).
Namun, harapan Yamaha tidak lepas dari tantangan yang mengintai. Kenaikan PPN yang berlaku untuk sepeda motor dengan kapasitas 250 cc ke atas, yang termasuk kategori barang mewah, diperkirakan akan memengaruhi penjualan. Beberapa model yang terdampak dari kebijakan ini antara lain XMAX 250, Yamaha R25, Yamaha MT-25, dan Yamaha YZ250. Rifki mengungkapkan, “Tantangan yang dihadapi tentu saja wacana kebijakan opsen dan kenaikan PPN. Dengan kondisi ditundanya kebijakan tersebut di beberapa area, semoga target kami tahun ini dapat tercapai.”
Selain itu, situasi politik yang kondusif di Indonesia, terutama menjelang Pemilu Presiden dan Pilkada 2024, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap penjualan sepeda motor. “Kami berharap kondisi ekonomi di Indonesia semakin baik sehingga peluang untuk meningkatkan penjualan tetap tinggi. Apalagi, kami telah memberikan penyegaran lengkap di line-up MAXi dan model-model lainnya,” tambah Rifki.
Mempertimbangkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan kendaraan roda dua mencapai 6,33 juta unit pada tahun 2024, meningkat sebesar 1,54% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 6,23 juta unit. Dalam hal model, tipe skuter mendominasi pangsa pasar dengan kontribusi sebesar 90,39%, diikuti tipe underbone 5,40% dan motor sport 4,21%. Di sisi ekspor, Yamaha juga mengalami peningkatan yang tipis, dengan total pengiriman mencapai 572.506 unit sepanjang tahun 2024, naik sebesar 0,43% dibandingkan tahun sebelumnya.
Ke depan, Yamaha berharap untuk mempertahankan stabilitas penjualan di tengah tantangan yang ada. Selain itu, mereka juga berupaya untuk melakukan inovasi dalam produk dan meningkatkan kualitas layanan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang. Di tengah wacana kebijakan baru yang mungkin diberlakukan, perusahaan tetap optimis dan berkomitmen untuk berkontribusi pada perkembangan industri sepeda motor di Tanah Air. Dengan langkah-langkah strategis yang diambil, Yamaha menargetkan pertumbuhan penjualan yang positif untuk tahun 2025.