Rencana penerapan opsen pajak yang akan diberlakukan mulai tahun 2025 menjadi perhatian serius bagi industri otomotif, termasuk Yamaha. Opsi pajak ini diharapkan dapat mempengaruhi harga kendaraan secara signifikan, menambah beban biaya yang dipikul oleh produsen serta konsumen. Meskipun beberapa daerah telah melakukan relaksasi terkait penerapan pajak, Yamaha tetap harus bersiap menghadapi dampak kebijakan ini.
Manager Public Relation, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Rifki Maulana, menegaskan bahwa Yamaha tidak akan terjebak dalam perang harga dengan kompetitor. "Kalau kami tidak ada rencana sampai perang harga. Kami percaya memberikan produk dengan harga yang sesuai dengan kualitas yang kami tawarkan," kata Rifki saat memberikan keterangan pers di Bandung, Rabu (29/1/2025).
Bila opsi pajak ini diterapkan, kemungkinan besar harga motor Yamaha akan mengalami kenaikan. Sebagai contoh, harga Yamaha NMax terbaru sudah menunjukkan tren kenaikan, dengan model Neo yang kini dibanderol sekitar Rp 33.430.000, meningkat Rp 575.000 dari harga sebelumnya Rp 32.855.000. Fenomena ini mencerminkan kecenderungan pasar menjelang pemberlakuan opsen pajak yang lebih mendalam.
Rifki juga mengungkapkan dampak dari opsen pajak yang berpotensi menekan penjualan roda empat. Ia mengingatkan bahwa pada tahun lalu, penjualan kendaraan roda empat mengalami penurunan yang signifikan. Oleh karena itu, Yamaha menargetkan untuk mengejar penjualan sebelum opsen pajak benar-benar berlaku 100 persen. "Memang opsen pajak menjadi suatu tantangan buat kami. Namun, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target penjualan," lanjutnya.
Kesimpulan yang bisa diambil dari pernyataan Rifki adalah keyakinan bahwa penjualan kendaraan roda dua masih akan mencapai target seperti tahun lalu. Ia menyebutkan bahwa ada kemungkinan penundaan penerapan opsen pajak selama 3 hingga 6 bulan, memberi Yamaha waktu lebih untuk beradaptasi dengan perubahan pasar ini.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait upaya Yamaha dalam menghadapi opsen pajak:
Peningkatan Harga Kendaraan: Berbagai model Yamaha sudah menunjukkan kenaikan harga, terlebih dengan adanya rencana penerapan opsen pajak.
Tidak akan Melakukan Perang Harga: Yamaha menegaskan bahwa mereka akan tetap pada strategi harga yang tidak berkonfrontasi dengan kompetisi melalui penurunan harga.
Target Penjualan: Meski opsen pajak diprediksi menjadi tantangan, Yamaha tetap optimis dapat mencapai target penjualan yang ditetapkan.
- Dampak pada Penjualan Roda Empat: Penjualan kendaraan roda empat yang menurun membuat Yamaha berpotensi mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar di sektor roda dua.
Dengan melihat tren yang ada, Yamaha berkomitmen untuk mempersiapkan diri menjelang pemberlakuan opsen pajak. Hal ini menunjukkan langkah strategis perusahaan dalam menghadapi tantangan yang ada, sekaligus menjaga kualitas dan harga produk yang ditawarkan kepada konsumen.