Penjualan mobil baru di seluruh dunia diprediksi akan mendekati angka yang signifikan, yaitu 89,6 juta unit pada tahun 2025. Proyeksi ini berasal dari riset S&P Global Mobility yang mencerminkan kondisi pasar otomotif global. Menurut Colin Couchman, Executive Director of Global Light Vehicle Forecasting S&P Global Mobility, penjualan mobil baru pada tahun depan diperkirakan hanya akan mengalami pertumbuhan tipis sebesar 1,7% year-on-year (yoy) dari proyeksi tahun 2024 yang mencapai 88,2 juta unit.
Berbagai faktor memengaruhi proyeksi tersebut. Pertama-tama, peningkatan pasokan mobil di pasar menjadi salah satu faktor utama. Meskipun begitu, ada juga dampak dari tarif perdagangan, suku bunga yang masih tinggi, serta harga kendaraan baru yang cukup mahal. Kepercayaan konsumen yang fluktuatif, kekhawatiran mengenai harga dan pasokan energi, serta risiko terkait kredit otomotif juga menjadi penghambat pertumbuhan penjualan.
Couchman juga menyoroti tantangan yang akan dihadapi oleh kendaraan elektrifikasi di Amerika Serikat. Dengan pemilihan presiden yang akan datang pada 2025, kebijakan baru dari pemerintahan terpilih dapat membawa dampak signifikan bagi industri otomotif. Diungkapkan bahwa Donald Trump yang diperkirakan akan kembali memimpin, mungkin akan menerapkan berbagai prioritas kebijakan yang berpengaruh pada sektor otomotif.
Adapun, untuk pasar AS sendiri, S&P Global Mobility memprediksi volume penjualan mencapai 16,2 juta unit pada 2025, tumbuh sebesar 1,2% dari proyeksi tahun sebelumnya. Namun, kondisi perekonomian yang diliputi ketidakpastian menciptakan tantangan tersendiri bagi konsumen dan produsen.
Di Eropa, penjualan kendaraan diperkirakan stagnan dengan proyeksi mencapai 15 juta unit pada 2025. Sofa Couchman juga mencatat bahwa tantangan seperti tren elektrifikasi yang beragam, tarif Uni Eropa atas impor dari China, dan perubahan kebijakan di AS menjadi faktor yang patut diperhatikan. Harga kendaraan yang masih tinggi, meskipun suku bunga diprediksi akan menurun, diharapkan bisa berpengaruh terhadap daya beli konsumen.
Melihat potensi pergerakan pasar ke depan, tantangan dan peluang dalam industri otomotif akan terus berlanjut. Dengan serangkaian kebijakan yang akan datang dan tantangan pasar yang dinamis, bagaimana industri ini beradaptasi dapat menjadi kunci untuk mencapai proyeksi penjualan yang ambisius menjelang 2025.
