Otomotif

Toyota Pede Penjualan Mobil Bakal Melonjak! Apa Rahasianya?

PT Toyota Astra Motor (TAM) menunjukkan optimisme yang tinggi terkait peningkatan penjualan mobil di tahun 2025, meskipun pasar otomotif saat ini menghadapi tantangan akibat kebijakan baru pemerintah, yaitu pajak pertambahan nilai (PPN) yang meningkat menjadi 12%. Marketing Director TAM, Anton Jimmi Suwandy, meyakini bahwa insentif terbaru dari pemerintah untuk mobil hybrid yang diproduksi secara lokal akan memberikan dorongan signifikan bagi pasar otomotif.

Anton menjelaskan bahwa pemerintah memberikan insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3% untuk mobil hybrid, yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan kendaraan ramah lingkungan. “Kami optimis pada 2025 ini, market dapat meningkat dibanding 2024, mengingat insentif untuk hybrid EV yang diproduksi secara lokal,” ungkapnya.

Toyota kini memproduksi sejumlah model mobil hybrid dalam negeri dengan tingkat kandungan lokal di atas 70%, seperti Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid. Harapan Toyota adalah insentif ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan penjualan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap teknologi kendaraan ramah lingkungan.

Namun, di tengah optimisme tersebut, Toyota tetap waspada terhadap kemungkinan penurunan penjualan akibat dampak kebijakan pajak. Perusahaan mengumumkan bahwa mereka akan terus memantau situasi pasar otomotif yang dipengaruhi oleh beragam faktor. Selain itu, Toyota juga sedang mencari cara untuk mengompensasi kenaikan harga jual mobil yang disebabkan oleh tarif PPN yang baru.

Untuk itu, perusahaan belum menentukan berapa persen kenaikan harga mobil akibat perubahan PPN ini, karena masih berada dalam fase finalisasi harga. Toyota berusaha untuk berkoordinasi dengan perusahaan manufaktur agar tidak terjadi kenaikan harga komponen otomotif, mengingat banyak mobil yang mereka produksi berasal dari dalam negeri.

“Untuk mengkompensasi kenaikan harga dari komponen pajak di tahun 2025, TAM berkoordinasi intens dengan manufaktur untuk tidak menaikkan harga dari sisi produsen,” jelas Anton. Upaya lainnya meliputi diskusi internal terkait strategi bersama diler dan value chain, guna terus menyediakan paket solusi mobilitas serta layanan purnajual yang kompetitif.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada November 2024, Toyota berhasil membukukan penjualan wholesales sebanyak 26.984 unit, meskipun mengalami penurunan tipis 0,17% dibandingkan bulan sebelumnya. Selama periode Januari-November 2024, total penjualan wholesales Toyota mencapai 262.315 unit. Dengan berbagai strategi dan insentif yang ada, Toyota berharap dapat menghadapi tantangan dan terus berkembang di pasar otomotif Indonesia.

Cung Media

Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button