Otomotif

Tesla Alami Penurunan Penjualan Pertama: Apa Penyebab Sebenarnya?

TESLA melaporkan penurunan penjualan tahunan pertama kalinya dalam sejarah perusahaan, yang menjadi momentum penting di tengah meningkatnya persaingan di industri kendaraan listrik. Penurunan ini terjadi karena melambatnya permintaan untuk kendaraan listrik, yang terlihat pada angka penjualan tahun 2024.

Dalam laporan kuartal keempat, Tesla mencatat penjualan sebanyak 495.570 kendaraan, mengalami peningkatan 2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, hasil tersebut masih jauh di belakang pesaingnya, BYD, yang menjual 595.413 kendaraan listrik murni pada kuartal yang sama. Meskipun demikian, total penjualan tahunan Tesla tetap mencapai 1,8 juta unit, mengungguli total penjualan BYD yang hanya 24.000 unit. Dengan pencapaian ini, Tesla tetap mengukuhkan posisinya sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di dunia.

Namun, total penjualan Tesla untuk tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 1% dibandingkan 2023. Ini merupakan peringatan signifikan bagi perusahaan yang sebelumnya mengalami pertumbuhan penjualan tahunan hingga 50%. Selama dua tahun terakhir, hasil penjualan Tesla juga menunjukkan tren positif, dengan peningkatan 37% pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan yang kini terjadi mencerminkan tantangan besar yang dihadapi oleh Tesla.

Persaingan yang meningkat datang tidak hanya dari produsen mobil asal Tiongkok seperti BYD, tetapi juga dari perusahaan-perusahaan global yang sudah mapan, termasuk General Motors, Ford, Volkswagen, serta mitra asal Korea seperti Hyundai dan Kia. Meskipun produsen lama tersebut masih mendominasi penjualan kendaraan berbahan bakar bensin, mereka mulai aktif memasuki pasar kendaraan listrik dan menjadi pesaing yang serius bagi Tesla.

Untuk merespons penurunan permintaan, Tesla mengambil langkah strategis dengan memangkas harga kendaraan di beberapa pasar, termasuk di China dan Amerika Serikat. Meskipun keuntungan Tesla lebih tinggi dibandingkan pesaing, yang masih berjuang untuk mencapai profitabilitas dalam segmen kendaraan listrik, langkah tersebut menunjukkan upaya perusahaan untuk mempertahankan pangsa pasar di tengah perubahan permintaan.

Meskipun penjualan kendaraan listrik secara umum masih tumbuh di level global, pertumbuhan ini terjadi dengan kecepatan yang lebih lambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Saham Tesla (TSLA) mengalami fluktuasi setelah pengumuman penjualan yang mengecewakan, turun lebih dari 4% di awal perdagangan. Namun, sepanjang tahun 2024, saham tersebut tercatat naik 68%, didorong oleh harapan investor terhadap kebijakan pemerintah mendatang dan dukungan dari CEO Elon Musk terhadap pemimpin yang baru terpilih.

Cung Media

Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button