Produsen mobil listrik asal China, Xpeng, memperingatkan persaingan yang semakin ketat di industri kendaraan listrik (EV) pada tahun 2025. CEO Xpeng, He Xiaopeng, dalam suratnya kepada karyawan, menyatakan bahwa perusahaan harus siap menghadapi perang harga yang diprediksi mulai terjadi pada Januari ini. "Pasar akan menghadapi persaingan yang lebih ketat pada 2025. Saya bahkan berani memprediksi bahwa perang harga akan dimulai pada Januari," ungkap Xiaopeng, menekankan pentingnya inovasi dan efisiensi sebagai pilar utama strategi perusahaan untuk memimpin industri EV.
Xpeng, yang merupakan salah satu pemimpin di segmen EV di China, sedang melakukan perluasan jangkauan produk hingga ke pasar global seperti Eropa. Saat ini, portofolio Xpeng terdiri dari tujuh model, termasuk MONA M03 yang baru diluncurkan pada 2024. Selain itu, perusahaan ini juga aktif membangun jaringan stasiun pengisian daya, mengembangkan teknologi mengemudi otonom, serta berinvestasi dalam sektor kendaraan lepas landas dan pendaratan vertikal (eVTOL).
Menurut Xiaopeng, fase eliminasi di industri EV diperkirakan akan terjadi antara 2025 hingga 2027, di mana manufaktur yang tidak memiliki teknologi inovatif dan kemampuan riset dan pengembangan (R&D) yang kuat berisiko kehilangan pangsa pasar. Untuk itu, Xpeng berkomitmen untuk meningkatkan daya saing perusahaan, baik di pasar domestik maupun internasional.
Dalam menghadapi perang harga ini, beberapa faktor strategis yang dapat diharapkan dari Xpeng dan produsen lainnya meliputi:
- Inovasi Produk: Peluncuran model baru atau facelift untuk menarik konsumen.
- Efisiensi Produksi: Optimalisasi proses manufaktur untuk menekan biaya.
- Jaringan Pengisian Daya: Pembangunan stasiun pengisian yang lebih luas untuk kenyamanan pengguna.
- Teknologi Canggih: Penerapan teknologi mengemudi otonom untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan berkendara.
- Keunggulan Pemasaran: Strategi pemasaran yang lebih agresif untuk menghadapi kompetisi.
Xpeng menyadari bahwa membedakan diri dari kompetitor di pasar yang semakin jenuh sangat penting. Dengan menekankan keunikan produk dan teknologi pendukung, mereka berharap dapat bertahan dan berkembang di tengah tantangan yang ada.
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang memasuki pasar EV, persepsi konsumen dan faktor harga akan memainkan peran krusial. Tahun 2025 diharapkan menjadi tahun yang menentukan bagi industri ini, saat perang harga di antara produsen EV semakin memanas, dan perusahaan-perusahaan yang berhasil beradaptasi akan keluar sebagai pemenang.