Revolusi kendaraan listrik (EV) semakin nyata di seluruh dunia, terutama di pasar mobil terbesar yaitu China. Berdasarkan laporan dari berbagai lembaga investasi seperti UBS, HSBC, dan Wood Mackenzie, penjualan EV, PHEV (plug-in hybrid electric vehicles), dan hybrid diprediksi akan melampaui penjualan mobil konvensional berbahan bakar bensin, kategori yang dikenal sebagai internal combustion engine (ICE), mulai tahun 2025.
Penjualan mobil listrik di China diperkirakan mencapai 12 juta unit pada tahun 2024, meningkat 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebaliknya, penjualan mobil ICE diprediksi akan mengalami penurunan hingga di bawah 11 juta unit, menandakan pergeseran signifikan dalam preferensi konsumen. Para analis pun menyatakan bahwa jika tren ini bertahan, kendaraan listrik akan tidak hanya mampu mengalahkan penjualan ICE, tetapi juga melampaui target resmi pemerintah yang telah ada.
Untuk menilai perubahan ini, berikut adalah beberapa poin penting mengenai kondisi pasar mobil listrik di China:
- Pertumbuhan Pasar: Penjualan EV di China diperkirakan akan terus meningkat, dengan angka mencapai 18 juta unit pada tahun 2034.
- Penurunan Penjualan ICE: Pada tahun 2034, penjualan kendaraan ICE bisa menyusut hingga sekitar 2,93 juta unit, menunjukkan penurunan yang tajam dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
- Dominasi Kendaraan Listrik: Pemerintah China memiliki target ambisius agar kendaraan listrik mencapai 50% dari total penjualan mobil baru pada tahun 2035, yang dapat dicapai satu dekade lebih awal dengan kecepatan pertumbuhan saat ini.
- Kendala di Sektor EV: Meskipun ada pertumbuhan yang cepat, sektor EV juga mengalami tantangan seperti perlambatan pasokan, persaingan yang sangat ketat, dan perang harga di pasar.
- Krisis bagi Produsen ICE: Pabrikan mobil yang berfokus pada ICE mungkin akan menghadapi tantangan besar, dengan pangsa pasar kendaraan asing di China diperkirakan anjlok dari 64% pada 2020 menjadi hanya 37% pada 2024, akibat meningkatnya preferensi konsumen terhadap merk lokal.
Peralihan ke kendaraan listrik ini tidak hanya berdampak pada produsen mobil domestik tetapi juga pada pabrikan asing. Mereka harus bersiap menghadapi realitas pasar yang semakin dipenuhi oleh produk-produk lokal yang menawarkan inovasi dan harga yang kompetitif.
Analis HSBC, Yuqian Ding, menggarisbawahi bahwa meskipun pasar EV di China tumbuh pesat, pertumbuhan yang berkelanjutan tetap menjadi tantangan. Dengan demikian, industri otomotif global harus bersiap menghadapi perubahan besar yang dipicu oleh adopsi luas kendaraan listrik.