Sebanyak 10 pabrik mobil di Indonesia mencatatkan prestasi sebagai penyumbang ekspor terbesar sepanjang tahun 2024. Meskipun demikian, kinerja ekspor mobil secara keseluruhan menunjukkan penurunan menjelang akhir tahun. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Indonesia mengekspor mobil sebanyak 428.597 unit dari Januari hingga November 2024. Angka ini mencerminkan penurunan sebesar 8,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, yang mencapai 468.685 unit.
Peringkat pabrik penyumbang ekspor tertinggi diduduki oleh Toyota, yang berhasil mengekspor 151.348 unit, mengalami kenaikan sebesar 20,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Di posisi kedua terdapat Daihatsu dengan ekspor sebesar 102.260 unit, diikuti oleh Mitsubishi Motors yang mengekspor 76.708 unit. Selain itu, PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) mengekspor 57.608 unit, sedangkan Suzuki berada di peringkat kelima dengan total ekspor 17.344 unit.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, menjelaskan bahwa kenaikan ekspor Toyota dipengaruhi oleh kebijakan insentif pajak di Vietnam. “Ekspor kami naik 20% karena Vietnam memberikan insentif PPN,” ujarnya. Bob juga mengungkapkan harapannya agar pasar tidak mengalami penurunan lebih lanjut pada tahun depan, terutama setelah pemerintah Indonesia menaikkan tarif PPN menjadi 12%.
Dalam konteks yang lebih luas, President and CEO Mitsubishi Motors Corporation, Takao Kato, menyatakan bahwa pabriknya, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI), berperan penting dalam strategi ekspor perusahaan. Sejak 2017, pabrik MMKI di Cikarang, Jawa Barat, telah memproduksi 1 juta unit mobil yang sebagian besar diekspor ke 50 negara. Kato menambahkan bahwa pertumbuhan permintaan di pasar global mempengaruhi angka produksi dan ekspor mereka.
Berikut adalah daftar sepuluh pabrik mobil dengan kontribusi ekspor terbesar di Indonesia untuk periode Januari-November 2024:
1. Toyota: 151.348 unit
2. Daihatsu: 102.260 unit
3. Mitsubishi Motors: 76.708 unit
4. Hyundai (HMMI): 57.608 unit
5. Suzuki: 17.344 unit
6. Honda: 14.077 unit
7. Isuzu: 7.418 unit
8. Wuling: 971 unit
9. Hino: 739 unit
10. DFSK: 123 unit
Dari data tersebut, terlihat bahwa meskipun ada penurunan total ekspor, beberapa merek seperti Toyota tetap menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Hal ini menunjukkan adanya dinamika dalam industri otomotif Indonesia di tengah tantangan global. Dengan potensi yang dimiliki, Indonesia terus berfungsi sebagai hub produksi otomotif di kawasan ASEAN, meskipun tantangan pasar harus dihadapi dengan strategi yang tepat.