
Morris Garage (MG) menghadapi tantangan besar di pasar kendaraan listrik Indonesia, terutama dengan meningkatnya persaingan dari merek-merek mobil listrik asal China. CEO MG Motor Indonesia, He Guowei, atau yang akrab disapa Alec, mengungkapkan bahwa pasar mobil listrik berbasis baterai (BEV) menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh peluncuran banyak model baru di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Dalam acara tersebut, terdapat 18 model baru yang diperkenalkan, di mana 11 di antaranya merupakan BEV.
Alec menjelaskan bahwa tren pasar saat ini masih didominasi oleh kendaraan jenis Multi-Purpose Vehicle (MPV), Sport Utility Vehicle (SUV), dan BEV. Ia optimis bahwa tren ini akan berlanjut, terutama dengan inisiatif pemerintah untuk mengurangi polusi melalui pengembangan kendaraan ramah lingkungan. Namun, untuk menghadapi persaingan yang ketat, termasuk dari merek China yang agresif, MG harus berfokus pada pengembangan produk dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Persaingan di segmen BEV sangat ketat, di mana merek asal China BYD saat ini memimpin pasar dengan penjualan fantastis. Data menunjukkan bahwa selama Januari 2025, BYD M6 terjual sebanyak 581 unit, diikuti oleh Chery J6 dengan 423 unit, dan beberapa model lain dari BYD serta Wuling. Sementara itu, MG 4 EV dan MG ZS EV, yang diproduksi lokal di pabrik Cikarang, Jawa Barat, masing-masing terjual sebanyak 95 unit dan 33 unit. Meskipun penjualan ini menunjukkan adanya minat, MG harus berusaha lebih keras untuk meningkatkan posisi pasar mereka.
Alec juga mencatat pentingnya investasi dalam pengembangan produk untuk bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Ia memberikan penghargaan kepada pabrikan Jepang yang sebelumnya telah membangun reputasi mereka di Indonesia dan memiliki kemampuan dalam menghasilkan kendaraan berkualitas. Hal ini menunjukkan bahwa untuk meraih posisi teratas di pasar, MG perlu meningkatkan kontrol biaya dan memperkuat strategi pemasaran.
Pengembangan produk menjadi fokus utama bagi MG, terutama mengingat mereka memiliki lini produk menarik dengan harga kompetitif. MG ZS EV varian Ignite dijual dengan harga Rp376 juta, sedangkan tipe Magnify seharga Rp417,5 juta. Untuk model MG 4 EV, harga dimulai dari Rp357,6 juta hingga Rp399 juta.
Dalam upaya untuk memperkuat kehadirannya di pasar, MG bertekad untuk tidak hanya bersaing dalam hal harga, tetapi juga dalam hal pelayanan dan pengalaman pelanggan. Mereka percaya bahwa dengan meningkatkan pelayanan, mereka dapat menciptakan loyalitas pelanggan yang akan membantu mengatasi tantangan dari merek-merek lain, terutama dari China yang dikenal dengan agresivitas mereka dalam strategi pemasaran dan inovasi produk.
Dengan banyaknya model baru yang diluncurkan dan rencana pemerintah untuk mempromosikan kendaraan ramah lingkungan, masa depan pasar mobil listrik di Indonesia tampak cerah. MG memiliki potensi untuk bersaing lebih baik jika mampu menyesuaikan diri dengan keinginan pasar dan mengoptimalkan berbagai faktor yang mendukung pertumbuhan mereka di industri otomotif. Sebagai langkah selanjutnya, penting bagi MG untuk terus berinovasi dan memperhatikan respons pasar guna memperkuat posisinya di tengah persaingan yang semakin ketat.