Libur Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada awal Februari 2025 diperkirakan akan memicu peningkatan arus transportasi di Indonesia, terutama di area penyeberangan Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni. Dalam upaya menangani potensi kemacetan yang mungkin terjadi, Korlantas Polri telah merumuskan sejumlah skema rekayasa lalu lintas untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran arus kendaraan.
Sejak Jumat, 24 Januari hingga Minggu, 2 Februari 2025, Korlantas Polri telah menerapkan metode pengaturan lalu lintas yang dikenal sebagai delaying system. Metode ini dirancang untuk menunda perjalanan kendaraan yang menuju pelabuhan secara sementara, guna mengurai kepadatan arus kendaraan dan mencegah penumpukan di area pelabuhan. Selain itu, buffer zone juga disiapkan sebagai tempat penampungan sementara bagi kendaraan sebelum melanjutkan perjalanan.
Keberadaan buffer zone ini penting untuk menjaga ketertiban dan kelancaran arus lalu lintas, sekaligus memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa penyeberangan. Berikut adalah beberapa titik strategis di mana skema ini diterapkan:
Penyeberangan menuju Pelabuhan Merak:
- Rest area km 42A dan km 68A di ruas jalan Tol Tangerang – Merak.
- Lahan PT. Munoc Line di Jl. Cikuasa Atas.
- Penyeberangan menuju Pelabuhan Bakauheni:
- Rest area km 163B, km 87B, km 49B, dan km 20B di ruas jalan Tol Bakauheni – Terbanggi Besar.
- Untuk ruas jalan non-tol, terdapat buffer zone di Terminal Agribisnis Gayam, Rumah Makan Gunung Jati, Rumah Makan Tiga Saudara, dan Kantor Lama Balai Karantina Pertanian.
Selain itu, dalam upaya mengatasi antrian panjang, Korlantas juga memberlakukan pembatasan pembelian tiket dengan radius larangan tertentu. Untuk Pelabuhan Merak, radius ini mencakup sejauh 4,71 km dari titik tengah pelabuhan terluar dengan Hotel Pesona Merak sebagai acuan. Sementara itu, untuk Pelabuhan Bakauheni, radius larangan diberlakukan sejauh 4,24 km dengan Balai Karantina Pertanian sebagai titik acuannya.
Keputusan ini diambil sebagai langkah proaktif untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan yang diprediksi akan meningkat pesat selama liburan panjang ini. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat meminimalisir kemacetan, menjaga kelancaran arus lalu lintas, serta memberikan pengalaman terbaik bagi masyarakat yang memanfaatkan layanan penyeberangan.
Polri, melalui rekayasa lalu lintas yang komprehensif, berupaya menciptakan kondisi yang aman dan nyaman bagi para pengguna jalan. Dengan fokus pada kemudahan akses, diharapkan pelancong dapat menikmati perjalanan mereka tanpa kendala berarti selama perayaan libur Isra Mikraj kali ini.