Jakarta: Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengungkapkan hasil evaluasi Operasi Lilin 2025, yang dilaksanakan selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Kamis (23/1/2025). Dalam evaluasi tersebut, Korlantas Polri mengklaim bahwa angka kecelakaan lalu lintas selama Nataru mengalami penurunan sebesar 4% dibandingkan tahun sebelumnya, dari 3.107 kejadian pada tahun 2023-2024 menjadi 2.987 kejadian pada periode yang sama di tahun ini.
Menurut Kabag Ops Korlantas Polri Aries Syahbudin, data yang dihimpun menunjukkan bahwa meskipun terdapat penurunan angka kecelakaan, jumlah korban meninggal dunia justru meningkat sebesar 6%. “Dari data yang tercatat antara 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025, kita melihat penurunan kecelakaan yang cukup signifikan, namun jumlah korban meninggal naik sebesar 6 persen,” kata Aries, dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.
Data lebih lanjut mengungkap bahwa kelompok usia 15 hingga 20 tahun menjadi penyumbang terbesar dalam angka kecelakaan. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pihak kepolisian dalam upaya pencegahan kecelakaan, terutama di kalangan remaja yang dinilai rentan terlibat dalam insiden lalu lintas. Oleh karena itu, Korlantas Polri berkomitmen untuk meningkatkan edukasi dan kampanye keselamatan jalan kepada generasi muda.
Di sisi lain, Kombes Pol Aries juga memberikan apresiasi terhadap kontribusi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam meningkatkan kualitas infrastruktur jalan tol. Ia menekankan bahwa perbaikan infrastruktur berperan penting dalam penurunan angka kecelakaan. “Peningkatan kualitas jalan tol terbukti efektif, di mana kecelakaan di jalan tol menurun signifikan berkat kualitas jalan yang lebih baik,” tambahnya.
Apresiasi juga datang dari Komisi V DPR RI, yang memberikan pengakuan tinggi terhadap kelancaran pelaksanaan angkutan libur Natal dan Tahun Baru. Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menyampaikan penghargaan kepada semua pihak yang terlibat dalam menjaga keselamatan dan kelancaran perjalanan selama periode mudik dan balik. “Kami sangat menghargai kinerja semua pihak, termasuk Kemenhub, Kementerian Pekerjaan Umum, BMKG, Basarnas, dan Kepolisian, yang berkolaborasi dalam menjaga kelancaran transportasi,” ujar Lasarus.
Data menunjukkan bahwa jumlah pergerakan masyarakat selama periode Nataru dari 18 Desember hingga 5 Januari 2025 mencapai 225.867.749 pergerakan, dengan perkiraan jumlah orang yang melakukan perjalanan sebanyak 94.671.708. Selain itu, terdapat kenaikan jumlah penumpang angkutan umum sebesar 5,07% dibandingkan Nataru tahun sebelumnya, yakni dari 16.352.956 orang menjadi 17.182.298 orang. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat untuk merayakan liburan, meskipun tantangan keselamatan tetap ada.
Dengan adanya penurunan angka kecelakaan namun meningkatnya jumlah korban jiwa, pihak kepolisian dan instansi terkait diharapkan dapat terus berupaya untuk meningkatkan keselamatan berlalu lintas. Setelah memperhatikan faktor penyebab kecelakaan dan melakukan perbaikan kualitas jalan, diharapkan angka kecelakaan bukan hanya dapat diturunkan, tetapi juga dapat menurunkan jumlah korban jiwa selama setiap periode libur nasional di masa mendatang.