Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, sedang memanfaatkan kendaraan listrik dalam upaya mendukung keberlanjutan dan efisiensi energi. Sebanyak 42 unit mobil listrik, termasuk kendaraan untuk Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, direncanakan akan disewa dalam waktu dekat. Proyek ini merupakan langkah penting dalam adopsi teknologi ramah lingkungan oleh pemerintah daerah.
Kepala Bagian Pengadaan Barang atau Jasa dan Administrasi Pembangunan Pemkot Surabaya, Ali Murtadlo, mengungkapkan bahwa saat ini sudah 13 unit yang siap diserahkan oleh penyedia. “Sudah 13 yang datang (dari pihak penyedia), 42 unit termasuk (mobil) wali kota,” tutur Ali. Ia menargetkan semua unit mobil listrik tersebut rampung hadir pada pekan depan.
Jika penyedia tidak dapat memenuhi jumlah yang diperlukan, Pemkot tidak segan-segan untuk mencari penyedia alternatif. “Belum (semua) yang datang, kalau sampai minggu ini nggak sampai, maka nanti penyedia (diganti) dengan penyedia lainnya,” tambah Ali. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Surabaya untuk memastikan ketersediaan kendaraan listrik sebagai bagian dari armada pemerintah.
Mobil listrik yang disewa adalah tipe BYD M6 yang memiliki beberapa keunggulan. Beberapa spesifikasi dari mobil ini antara lain:
1. Kapasitas tujuh tempat duduk penumpang.
2. Daya tahan baterai 55,4 kWh.
3. Jarak tempuh maksimal hingga 420 kilometer.
Dengan anggaran sewa sebesar Rp13 juta per unit per bulan, pemkot melakukan kontrak selama setahun. Namun, kontrak untuk 13 unit yang sudah tiba belum bisa dilakukan hingga masa uji coba selesai dalam bulan ini.
Ali juga menambahkan bahwa tingginya permintaan atas mobil listrik M6 sedikit menghambat proses pendatanganan seluruh unit. “Kan ini banyak yang minta, sehingga unitnya datang habis, datang habis lagi,” ujarnya, mencerminkan antusiasme yang besar terhadap mobil listrik ini, mirip dengan kendaraan yang dipakai sebagai taksi di Jakarta.
Melalui langkah ini, Pemkot Surabaya tidak hanya berupaya untuk modernisasi armada kendaraan dinas tetapi juga berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon dan mendukung program pemerintah dalam menyukseskan penggunaan energi alternatif. Dengan semakin meningkatnya penggunaan kendaraan listrik, diharapkan Surabaya dapat menjadi contoh positif bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menerapkan solusi berkelanjutan untuk transportasi publik.