Otomotif

Pelajari Cara Menghitung Jarak Aman Berkendara Selama Perjalanan

Jakarta: Musim hujan sering kali menghadirkan tantangan tersendiri bagi pengendara. Cuaca yang tidak menentu dan lalu lintas padat memaksa setiap pengemudi untuk meningkatkan kewaspadaan saat berada di jalan. Salah satu cara untuk menjaga keselamatan saat berkendara adalah dengan memahami cara menghitung jarak aman antar kendaraan.

Jarak aman sangat penting bagi keselamatan di jalan. Menurut laman resmi Mitsubishi, jarak ini memberikan ruang yang cukup bagi pengemudi untuk bereaksi ketika menghadapi situasi darurat seperti pengereman mendadak. Hal ini terutama krusial saat berada di jalan basah atau licin, di mana waktu pengereman menjadi lebih lama dibandingkan ketika berada di jalan kering.

Pereli nasional sekaligus instruktur safety driving, Rifat Sungkar, menekankan pentingnya menjaga jarak aman minimal selama tiga detik antara kendaraan. “Proses ini melibatkan waktu reaksi mata, otak, dan kaki untuk menginjak rem, yang memakan waktu sekitar 0,5 hingga 1 detik. Selain itu, mekanisme rem juga membutuhkan waktu serupa untuk memperlambat kendaraan,” ungkapnya.

Cara menghitung jarak aman itu cukup sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:

  1. Identifikasi objek statis: Pilihlah objek yang tidak bergerak, seperti pohon atau tiang di pinggir jalan.
  2. Hitung waktu: Ketika kendaraan di depan melewati objek tersebut, mulailah menghitung hingga tiga detik.
  3. Periksa posisi kendaraan: Jika kendaraan Anda melewati objek yang sama dalam waktu tersebut, maka jarak aman sudah tercipta.
  4. Perhatikan bagian ban: Metode lain adalah dengan melihat bagian bawah ban belakang kendaraan di depan. Jika bagian tersebut masih terlihat jelas, berarti jarak antar kendaraan sudah cukup aman.

Selain metode manual, teknologi juga menawarkan solusi yang memudahkan pengemudi menjaga jarak aman. Kendaraan-kendaraan terbaru dari Mitsubishi dilengkapi fitur seperti Forward Collision Mitigation (FCM) dan Adaptive Cruise Control (ACC). Rifat menjelaskan bahwa ACC menggunakan radar untuk menyesuaikan jarak secara otomatis berdasarkan kecepatan kendaraan. “Sistem akan menjaga jarak tiga detik untuk memberikan kerenggangan yang aman. Dalam situasi darurat, pengemudi punya waktu untuk bereaksi,” tambahnya.

Penting untuk diingat bahwa menjaga jarak aman bukan sekadar rekomendasi, melainkan sudah menjadi kewajiban menurut Pasal 62 PP Nomor 43 Tahun 1993. Dengan memadukan perhitungan manual, teknologi modern, dan kepatuhan terhadap aturan, keselamatan berkendara dapat lebih terjamin, terutama di musim hujan yang cenderung berisiko tinggi.

Hendro Wijaya

Hendro Wijaya adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button