Otomotif

Mobil Listrik China di RI Makin Ramai: Daftar Merek Penerima Insentif

Pasar mobil listrik di Indonesia semakin ramai dengan kehadiran merek-merek asal China, yang kini menguasai segmen kendaraan listrik berbasis baterai. Di antara pemain utama yang beroperasi di Tanah Air adalah BYD, Wuling, dan Chery, yang berkomitmen memperluas pangsa pasar mereka dalam industri otomotif yang ramah lingkungan ini.

Dengan adanya insentif dari pemerintah, minat untuk berinvestasi di sektor mobil listrik kian meningkat. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk mencapai dua juta mobil listrik dan 31.000 stasiun pengisian daya hingga tahun 2030. Dalam konteks ini, produsen otomotif dari China, XPeng, juga telah merencanakan untuk masuk ke pasar Indonesia dengan menggandeng Erajaya Group sebagai agen pemegang merek. Mereka yakin bahwa teknologi dan produk yang ditawarkan akan diterima oleh masyarakat Indonesia, terutama dengan model-model inovatif seperti XPeng G6 dan XPeng X9 yang akan diluncurkan.

Salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan ini adalah insentif yang diberikan pemerintah, yaitu pengurangan pajak untuk mobil listrik. Pada tahun ini, insentif berupa PPN DTP 10% diberikan untuk mobil listrik yang diproduksi di dalam negeri dengan syarat tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal 40%. Beberapa merek yang mendapatkan manfaat dari kebijakan ini antara lain:

  1. Wuling: Model seperti Air EV, Binguo EV, dan Cloud EV sudah memenuhi syarat TKDN 40% dan diproduksi di pabrik mereka yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.

  2. Chery: Merek ini juga memiliki produk lokal seperti Chery J6 dan Omoda E5 yang memenuhi syarat TKDN. Chery sedang bekerja sama dengan PT Handal Indonesia Motor untuk merakit mobil di Bekasi dan berencana mendirikan pabrik sendiri.

  3. Hyundai: Selain merek asal China, Hyundai juga turut mendapatkan insentif untuk produk BEV unggulannya, seperti Ioniq 5 dan Kona Electric.

Pemerintah tidak hanya memberikan insentif berupa PPN DTP 10%, tetapi juga membebaskan bea masuk dan PPnBM untuk impor utuh (CBU) bagi produsen yang berkomitmen untuk membangun pabrik di Indonesia. Merek-merek seperti BYD dan Aion juga termasuk di dalam daftar tersebut.

Insentif bagi kendaraan listrik ini direncanakan akan tetap diberlakukan hingga tahun 2025, seiring menambah insentif untuk mobil hibrida. Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah dan komitmen dari berbagai produsen, pasar mobil listrik di Indonesia tampaknya akan terus berkembang pesat. Di tengah momen transisi menuju mobilitas berkelanjutan, hadirnya merek-merek ini menjadi bagian penting dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang tangguh di Indonesia.

Hendro Wijaya

Hendro Wijaya adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button