Sejak tahun 2019, penjualan mobil hybrid di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan, mencerminkan tren positif yang berpotensi berlanjut hingga 2025. Data yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan mobil hybrid meningkat drastis, dari 787 unit pada 2019 menjadi 59.903 unit pada 2024. Hal ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 7.511% dalam lima tahun terakhir.
Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, menjelaskan bahwa satu faktor utama di balik meningkatnya popularitas mobil hybrid adalah harga yang lebih terjangkau dibandingkan mobil listrik berbasis baterai (BEV). “Kenapa HEV bisa lebih bagus, 59.000 atau 60.000 unit? Ya karena harganya lebih terjangkau,” ujarnya. Selain itu, mobil hybrid menawarkan keunggulan lain seperti efisiensi bahan bakar dan emisi polusi yang lebih rendah. Keunggulan tersebut membuat mobil hybrid semakin diminati oleh konsumen.
Berikut adalah data penjualan mobil hybrid dari tahun 2019 hingga 2024:
– 2019: 787 unit
– 2020: 1.191 unit
– 2021: 2.472 unit
– 2022: 10.344 unit
– 2023: 54.179 unit
– 2024: 59.903 unit
Proyeksi untuk tahun 2025 menunjukkan bahwa penjualan mobil hybrid akan terus meningkat. Pemerintah Indonesia juga mendukung tren ini dengan memberikan insentif pajak, seperti pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3% bagi mobil hybrid lokal. “Makanya kan pemerintah akhirnya juga memberikan insentif. Karena ternyata memang benar, mobil-mobil [HEV] ini bagus begitu, tidak hanya BEV,” tambah Jongkie.
Insentif tersebut diharapkan dapat mendorong penciptaan investasi baru di sektor otomotif serta meningkatkan penjualan kendaraan. Setia Diarta, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronik, mengungkapkan bahwa insentif ini akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan industri dan pendapatan negara. Dalam rencana tersebut, total penjualan kendaraan roda empat diproyeksikan meningkat menjadi 84.000 unit, dan kendaraan roda dua mencapai 12.000 unit.
Sejak peluncuran pertama model hybrid oleh Toyota pada 2019, beberapa jenis mobil hybrid telah menjadi favorit di pasar. Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid terpilih sebagai mobil hybrid terlaris pada 2024 dengan penjualan mencapai 26.470 unit, diikuti oleh Suzuki XL7 Hybrid dan Suzuki Ertiga Hybrid. Daftar mobil hybrid terlaris juga mencakup model populer lainnya seperti Honda CR-V e:HEV dan Lexus RX 350h.
Dengan pertumbuhan penjualan yang pesat dan dukungan dari pemerintah, pasar mobil hybrid di Indonesia diprediksi akan terus berkembang. Pencapaian ini sejalan dengan upaya global untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) dan menjadikan kendaraan ramah lingkungan sebagai pilihan utama. Melalui gabungan inisiatif dari industri dan dukungan kebijakan, keberadaan kendaraan hybrid di Indonesia tidak hanya bertujuan untuk memenuhi permintaan konsumen, tetapi juga untuk kontribusi positif terhadap lingkungan dan ekonomi nasional.