Otomotif

Insentif Pemerintah Dorong Indonesia Jadi Basis Produksi Kendaraan Elektrik

Tahun 2024 menghadirkan peluang baru bagi industri otomotif Indonesia. Pemerintah menggulirkan berbagai insentif untuk meningkatkan penjualan domestik dan ekspor kendaraan produksi dalam negeri. Insentif ini bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor kendaraan elektrifikasi di pasar global. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah pemberian diskon Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPNBM DTP) sebesar 3% untuk mobil hybrid yang diproduksi secara lokal.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menunjukkan bahwa Toyota Indonesia mencatatkan kinerja ekspor yang signifikan. Sepanjang tahun 2024, Toyota Indonesia berhasil mengekspor 276.089 unit kendaraan T-brand, meskipun angka tersebut turun 5% dibandingkan tahun lalu. Kendali yang kuat dari pemerintah, stakeholders, dan rantai pasok industri otomotif tanah air menjadi faktor penting dalam pencapaian ini. Sejak 2019, Toyota Indonesia telah menyumbangkan sekitar 61% dari total ekspor Completely Built Up (CBU) Indonesia.

Toyota Indonesia telah memperluas jangkauan exportnya dengan memasok kendaraan ke lebih dari 80 negara di seluruh dunia, termasuk ekspor kendaraan dalam bentuk terurai (CKD), mesin, komponen, dan alat pendukung produksi. Ini menunjukkan bahwa produk otomotif Indonesia tidak hanya diterima di pasar domestik tetapi juga mampu bersaing di tingkat global.

Permintaan terhadap kendaraan elektrifikasi buatan dalam negeri sedang mengalami lonjakan yang signifikan. Dalam 2024, ekspor kendaraan elektrifikasi menunjukkan peningkatan lebih dari 100%, mencatat 18.553 unit kendaraan, dibandingkan dengan 8.792 unit pada tahun sebelumnya. Varian kendaraan seperti Kijang Innova Zenix (HEV) dan Yaris Cross (HEV) menjadi produk yang banyak diminati di masyarakat internasional.

Dalam pandangan Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), pencapaian ini bukanlah hal yang mudah dicapai. “Kami akan terus bekerja sama dengan seluruh rantai pasok dari hulu hingga hilir untuk mempertahankan posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor global,” ujarnya. Menurutnya, produk otomotif buatan SDM lokal sudah siap untuk menjawab tuntutan pasar global yang bersaing.

Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, menambahkan bahwa konsumen global kini kian peduli dengan isu perubahan iklim dan lingkungan. “Industri otomotif nasional harus mampu beradaptasi untuk menciptakan ekosistem kendaraan elektrifikasi yang ramah lingkungan,” ungkapnya. Strategi multi-pathway yang diusung oleh Toyota Indonesia bertujuan untuk memenuhi beragam kebutuhan teknologi kendaraan, sambil tetap mendukung pertumbuhan industri otomotif Tanah Air.

Selain fokus pada kendaraan elektrifikasi, Toyota Indonesia juga aktif dalam mengembangkan kendaraan konvensional yang rendah emisi serta memproduksi berbagai jenis kendaraan sesuai permintaan pasar global. Veloz dan Fortuner, misalnya, berkontribusi besar terhadap performa ekspor Toyota dengan total 110.714 unit selama setahun terakhir.

Dengan seluruh usaha yang dilakukan, Toyota Indonesia menargetkan untuk mempertahankan capaiannya pada tahun 2025. Mereka berkomitmen untuk tidak hanya mengekspor kendaraan utuh, tetapi juga mengembangkan aksesoris, kendaraan konversi, dan produk turunan lainnya untuk memenuhi permintaan negara-negara di seluruh dunia.

Dengan adanya insentif pemerintah dan kolaborasi yang kuat antara industri, pemerintah, dan rantai pasok terkait, Indonesia berpotensi untuk menjadi pusat produksi dan ekspor kendaraan elektrifikasi. Hal ini sejalan dengan visi untuk menghadirkan produk otomotif yang kompetitif dan inovatif, serta memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Hendro Wijaya adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button