PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) tengah mempertimbangkan kemungkinan kenaikan harga mobil seiring dengan pemberlakuan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang meningkat menjadi 12% dan adanya opsen pajak oleh pemerintah daerah. Hal ini diungkapkan oleh Chief Marketing Officer HMID, Budi Nur Mukmin, yang menekankan bahwa perubahan harga belum dapat dipastikan hingga analisis lebih mendalam selesai dilakukan.
Kenaikan PPN menjadi 12%, yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 131/2024, akan mulai berlaku efektif pada 1 Februari 2025. Langkah ini, menurut para pelaku industri otomotif, dapat memberikan dampak signifikan terhadap daya beli konsumen. Kenaikan tarif pajak ini berpotensi menurunkan volume penjualan kendaraan karena konsumen mungkin menjadi lebih enggan untuk berinvestasi pada mobil baru. Selain PPN, para pelaku industri juga mengkhawatirkan dampak dari pungutan opsen pajak yang mulai diberlakukan, di mana pajak ini akan dikenakan berdasarkan persentase tertentu menurut Undang-Undang No. 1/2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD).
Beberapa poin penting mengenai perubahan pajak yang mempengaruhi industri otomotif mencakup:
- Kenaikan PPN: PPN yang meningkat menjadi 12% akan langsung mempengaruhi harga jual kendaraan.
- Pungutan Opsen Pajak: Daerah akan mengenakan opsen pajak dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar 66%, sementara pemerintah provinsi dapat memungut opsen dari Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) sebesar 25%.
- Dampak Penjualan: Peningkatan biaya ini diprediksi akan mendorong penurunan penjualan mobil, karena konsumen mungkin mencari alternatif yang lebih terjangkau.
Ketidakpastian ekonomi akibat perubahan pajak ini menjadi tantangan serius bagi produsen otomotif. Meskipun demikian, Hyundai tetap berkomitmen untuk memperkenalkan produk baru guna menarik minat pasar. Pada 9 Januari 2025, Hyundai berencana meluncurkan model terbaru, yaitu Hyundai Creta N Line, sebagai upaya untuk memikat konsumen di tengah kondisi yang menantang.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Hyundai berhasil menjual 20.543 unit kendaraan selama 11 bulan di tahun 2024, mencatatkan pangsa pasar sebesar 2,5%. Di tengah gejolak ini, HMID menekankan pentingnya menyediakan produk dan layanan terbaik untuk tetap bersaing di pasar otomotif Indonesia. "Tahun 2025 akan menjadi tahun yang menantang bagi kami, tetapi kami tetap optimis dan akan mengupayakan yang terbaik," ujarnya.