Honda Was-was Luncurkan Mobil Listrik Setelah Dilantik Trump!

Produsen otomotif Jepang, Honda Motor, mengumumkan bahwa mereka akan lebih berhati-hati dalam peluncuran mobil listrik setelah dilantiknya kembali Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada tanggal 20 Januari 2025. Langkah ini diambil menyusul diakhirinya mandat kendaraan listrik yang diperkenalkan oleh mantan Presiden Joe Biden. Keputusan tersebut membuat Honda mempertimbangkan ulang rencana produksi mobil listriknya serta strategi pemasaran di berbagai negara.

Wakil Presiden Eksekutif Honda, Noriya Kaihara, menegaskan bahwa kebijakan Trump yang baru dapat mempengaruhi keputusan Honda mengenai produksi mobil listrik. “Kami akan sangat berhati-hati dalam memulai produksi model kendaraan listrik di masa mendatang,” ucap Kaihara kepada Reuters. Penekanan pada kehati-hatian ini juga mencakup rencana Honda untuk memulai pabrik baterai di Kanada, yang saat ini sedang dipertimbangkan sambil memperhatikan peraturan pemerintah serta tren pasar kendaraan listrik.

Bukan hanya soal produksi, kebijakan perdagangan yang diumumkan Trump mungkin juga berdampak pada seluruh sektor otomotif. Trump telah mengindikasikan kemungkinan pemberlakuan tarif 25% terhadap kendaraan yang diimpor dari Kanada dan Meksiko, yang mulai berlaku pada 1 Februari 2025. Ancaman ini berpotensi mengguncang banyak produsen otomotif, termasuk Honda, yang selama ini mengandalkan Meksiko sebagai lokasi manufaktur utama dengan biaya rendah. Sekitar 80% dari produksi Honda di Meksiko dikirimkan ke pasar AS, sehingga kebijakan ini membuat Honda mempertimbangkan untuk mengalihkan lokasi produksi jika tarif tersebut diberlakukan secara permanen.

Dalam konteks ini, Honda Prospect Motor (HPM) di Indonesia juga harus mempertimbangkan langkah strategisnya. Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director HPM, menyatakan bahwa mereka akan memantau perkembangan kebijakan Trump dengan cermat dan akan menyesuaikan strategi mereka agar tetap relevan dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia. “Saat ini, kami terus memantau perkembangan kebijakan tersebut dan akan menyesuaikan strategi sesuai kondisi dan permintaan,” ujar Billy.

Sebelumnya, Honda telah mengumumkan rencananya untuk meluncurkan mobil listrik berbasis baterai, Honda e:N1, yang juga dikenal sebagai HR-V listrik, pada semester pertama tahun 2025. Honda Prospect Motor telah memperkenalkan beberapa produk hybrid sebagai langkah transisi menuju kendaraan listrik, termasuk Honda CR-V Hybrid dan Accord Hybrid. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada ketidakpastian, Honda tetap berkomitmen untuk berinovasi di segmen kendaraan ramah lingkungan.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa Honda Prospect Motor mencatat penjualan mobil ritel sebanyak 103.023 unit sepanjang tahun 2024, dengan penjualan wholesales mencapai 94.742 unit. Namun, dengan adanya kebijakan baru dari pemerintah AS yang dapat memengaruhi industri otomotif secara global, Honda harus lebih berhati-hati dalam merencanakan langkah-langkah selanjutnya di pasar kendaraan listrik.

Situasi ini menyoroti pentingnya bagi perusahaan otomotif untuk tetap adaptif dan responsif terhadap perubahan kebijakan di negara-negara utama seperti AS, yang berpengaruh besar terhadap pasar global, termasuk Indonesia. Honda harus memperhatikan dampak dari kebijakan tersebut terhadap strategi jangka panjangnya, terutama dalam mengimplementasikan teknologi kendaraan listrik.

Exit mobile version