PT Honda Prospect Motor (HPM) menunjukkan komitmen kuat untuk memperkuat produksi lokal di Indonesia di tengah krisis otomotif yang melanda Thailand. Dalam wawancaranya, Yusak Billy, Direktur Penjualan, Pemasaran, dan Purna Jual HPM, menegaskan bahwa meskipun situasi di Thailand berdampak pada industri otomotif secara umum, Honda Indonesia akan tetap menjaga ketersediaan produk untuk konsumen domestik.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa Honda mengimpor sebanyak 4.263 unit mobil dari Thailand sepanjang tahun 2024. Model-model yang diimpor meliputi Honda Accord Hybrid, CR-V Hybrid, All New Civic, All New City, serta beberapa suku cadang untuk model Brio, Mobilio, BR-V, dan HR-V. Yusak menambahkan, pada tahun 2025, pemodelan impor tidak akan berubah, tetapi jumlah unit akan disesuaikan dengan permintaan pasar.
Krisis otomotif di Thailand saat ini melanda dengan keras, dengan penjualan mobil domestik turun drastis hingga mencapai 572.675 unit, yang merupakan penurunan 26% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini adalah penjualan terendah yang tercatat dalam 15 tahun terakhir. Juru bicara Asosiasi Industri Otomotif Thailand, Surapong Paisitpattanapong, mengungkapkan bahwa tingginya tingkat penolakan kredit menjadi salah satu faktor utama di balik penurunan ini, di mana sekitar 70% pengajuan kredit kendaraan ditolak selama tahun 2024.
Berdasarkan situasi ini, HPM berupaya untuk mengatasi dampak krisis dengan mengoptimalkan produksi lokal. Billy menegaskan bahwa meskipun ada tantangan dari Thailand, pihaknya berfokus pada ketersediaan produk di pasar Indonesia. Honda berencana untuk terus meningkatkan kapasitas produksi lokal agar dapat memenuhi permintaan konsumen dengan lebih baik.
Kondisi ekonomi di Thailand, di mana rasio utang rumah tangga mencapai 86% dari produk domestik bruto, berfungsi sebagai pengingat bahwa daya beli masyarakat sangat terpengaruh oleh stabilitas finansial. Hal ini berimbas pada permintaan di sektor otomotif, yang semakin lemah dan mendorong langkah-langkah mitigasi dari pemerintah Thailand, termasuk memberikan keringanan utang bagi masyarakat yang kesulitan membayar cicilan kendaraan.
Untuk merespons tantangan ini, Honda di Indonesia telah menyusun strategi yang fleksibel. Mereka berupaya untuk menjaga ketersediaan model yang diimpor sambil sekaligus memperkuat produksi lokal. Dalam prosesnya, peningkatan fokus pada produksi dalam negeri diharapkan dapat mengimbangi fluktuasi pasar internasional.
Adapun langkah-langkah yang diambil oleh Honda untuk memperkuat posisi mereka di Indonesia antara lain:
1. Meningkatkan kapasitas produksi lokal untuk memenuhi permintaan.
2. Melakukan penyesuaian jumlah unit yang diimpor sesuai dengan permintaan pasar.
3. Menerapkan strategi yang fleksibel dalam menjaga ketersediaan produk untuk konsumen.
4. Menjalin komunikasi yang efektif dengan mitra distribusi guna memastikan rantai pasokan yang efisien.
Dengan langkah-langkah ini, HPM berupaya untuk tidak hanya selamat dari dampak krisis di Thailand, tetapi juga untuk terus berkontribusi pada perkembangan industri otomotif di Indonesia. Keberhasilan strategi ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan menjaga posisi Honda sebagai pemimpin pasar di segmen otomotif Indonesia.