Otomotif

Ford Masih Impor dari Thailand, Kapan Pabrik Didirikan di RI?

PT RMA Indonesia, sebagai agen pemegang merek Ford di Indonesia, masih mengandalkan impor mobil dari Thailand, dan hingga kini belum ada kepastian mengenai pembangunan pabrik perakitan di dalam negeri. Menurut Country Manager Ford RMA Indonesia, Toto Suharto, upaya untuk terus tumbuh dalam industri otomotif nasional adalah komitmen bersama yang tetap dipegang. Meskipun demikian, ia tidak dapat memberikan informasi jelas tentang kapan pabrik di Indonesia akan dibangun.

Saat ini, Ford mengimpor model-model seperti Ranger XL, Ranger Raptor, dan Everest dalam bentuk utuh (completely built up atau CBU). Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa pada tahun 2024, Ford telah mengimpor sejumlah 930 unit mobil dengan penjualan wholesales mencapai 817 unit, yang memberikan mereka pangsa pasar sebesar 0,1% di Indonesia.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo, mendorong agar Ford segera mempertimbangkan pembangunan pabrik di Indonesia. Ia mencatat bahwa saat ini Thailand mengalami krisis dalam industri otomotif, sehingga Indonesia dapat memanfaatkan situasi ini untuk menjadi pusat produksi di kawasan Asia Tenggara. “Momentum ini yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia, kita masih lumayan di ASEAN masih nomor 1,” ujarnya.

Membangun pabrik di Indonesia bisa menjadi pilihan yang menguntungkan bagi Ford. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Ford sebaiknya segera membangun fasilitas perakitan di tanah air:

  1. Krisis di Thailand: Situasi industri otomotif Thailand yang tidak stabil saat ini dapat menjadi peluang emas bagi produsen otomotif seperti Ford untuk beralih ke Indonesia, yang lebih stabil dan berkembang pesat.

  2. Sumber Daya Manusia yang Potensial: Indonesia memiliki tenaga kerja yang cukup terampil dan berpotensi untuk mendukung pengembangan industri otomotif, termasuk dalam proses perakitan mobil.

  3. Infrastruktur yang Meningkat: Pemerintah Indonesia terus meningkatkan infrastruktur yang dapat mendukung kegiatan industri, termasuk akses jalan, pelabuhan, dan fasilitas transportasi lainnya yang dapat memperlancar distribusi produk.

  4. Berkembangnya Pasar Otomotif: Pertumbuhan konsumsi dan permintaan kendaraan di Indonesia yang cukup tinggi menjadikan pasar otomotif sangat menjanjikan bagi perusahaan otomotif.

Kukuh juga menambahkan bahwa ada banyak opsi bagi produsen otomotif untuk berkolaborasi dengan perusahaan manufaktur lokal sebelum memutuskan untuk membangun pabrik mereka sendiri. “Pilihannya banyak di Indonesia, bisa menggunakan general assembler. Kalau volumenya sudah besar, mau bikin pabrik sendiri silakan,” jelas Kukuh.

Pada Kamis (23/1), PT RMA Indonesia meluncurkan model Ford Ranger XL terbaru, yang dibanderol dengan harga Rp521 juta OTR Jakarta. Model ini ditujukan bagi konsumen di segmen bisnis, seperti pertambangan dan konstruksi, yang memperlihatkan komitmen Ford untuk tetap hadir di pasar Indonesia meskipun melalui impor dari luar negeri.

Di tengah ketidakpastian ini, pertanyaan besar yang terus mengemuka adalah kapan Ford akan memutuskan untuk berinvestasi dalam pabrik perakitan di Indonesia? Masyarakat dan pelaku industri otomotif menantikan keputusan tersebut sebagai langkah strategis dalam menghadapi peluang dan tantangan di pasar otomotif Indonesia dan kawasan ASEAN.

Hendro Wijaya adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button