Otomotif

Dedi Mulyadi Tolak Mobil Dinas, Intip Koleksi Mobil Mewahnya!

Gubernur terpilih Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mencuri perhatian publik setelah menolak pengadaan mobil dinas baru untuk dirinya. Dalam pertemuan dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, pada 11 Januari 2025, Dedi mengungkapkan keinginannya agar anggaran yang semestinya digunakan untuk mobil dinas dialihkan untuk kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. "Jangan identik setiap pemimpin baru, mobil dinas baru," tegas Dedi.

Dedi Mulyadi menekankan bahwa tidak semua pemimpin baru menginginkan mobil dinas baru. "Saya minta ke Pak Pj Gubernur, tolong jangan belikan saya mobil baru, saya juga punya mobil yang sudah cukup," ungkapnya. Ia berharap bahwa pengeluaran untuk mobil tersebut dapat dialihkan untuk program-program yang lebih mendesak, seperti pembangunan jalan dan rumah bagi masyarakat miskin.

Terlepas dari penolakannya terhadap mobil dinas baru, Dedi Mulyadi memiliki koleksi mobil dan motor yang cukup mewah. Menurut laporan harta kekayaan yang disampaikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 20 Agustus 2024, Dedi tercatat memiliki sejumlah kendaraan yang nilainya sangat signifikan. Berikut adalah rincian koleksi kendaraan milik Dedi Mulyadi:

  1. Mobil Lexus LX 600 (2022) – Rp3,9 miliar
  2. Mobil Mercedes Benz E 300 Coupe (2018) – Rp1,5 miliar
  3. Mobil Lexus Micro Minibus (2023) – Rp1,95 miliar
  4. Motor Honda (2003) – Rp24 juta
  5. Motor Triumph Scrambler 1.200 XE (2019) – Rp440 juta
  6. Motor Vespa Sei Giorni Limited Edition (2020) – Rp170 juta
  7. Sepeda Polygon Collous (2017) – Rp20 juta

Total nilai kendaraan Dedi Mulyadi mencapai sekitar Rp8 miliar, menjadikannya sebagai salah satu kolektor kendaraan yang cukup mengesankan di kalangan pejabat publik. Selain kendaraan, Dedi juga memiliki total kekayaan bersih setelah dikurangi utang, yang mencapai sekitar Rp12,85 miliar, berdasarkan laporan kekayaannya.

Dalam laporan kekayaannya, Dedi Mulyadi juga mencatatkan aset lain berupa tanah dan bangunan senilai Rp7,3 miliar, yang terdiri dari 116 bidang tanah yang tersebar di Subang dan Purwakarta. Dengan kekayaannya yang cukup besar, Dedi tampaknya ingin menunjukkan bahwa kesejahteraan pribadi tidak harus terefleksikan dalam kendaraan dinas yang baru.

Sikap Dedi Mulyadi ini mendapat dukungan dari Pj Gubernur Bey Triadi Machmudin yang mengakui visi yang sama untuk memajukan Jawa Barat. Bey berpendapat bahwa dengan dukungan pemilihannya oleh masyarakat, Dedi akan mampu membawa perubahan positif dalam waktu dekat. "Kang Dedi memiliki dukungan besar karena dipilih langsung oleh masyarakat. Jadi saya yakin Jawa Barat ini dalam waktu satu atau dua tahun ke depan akan lebih maju," kata Bey.

Keputusan Dedi Mulyadi untuk menolak pengadaan mobil dinas baru menunjukkan komitmen nyata terhadap pelayanan publik dan pengelolaan anggaran yang lebih efisien. Hal ini menandakan bahwa di bawah kepemimpinannya, Jawa Barat diharapkan dapat berfokus pada kebutuhan masyarakat dan pengembangan daerah yang lebih baik. Dengan demikian, langkah ini tidak hanya mengundang perhatian, tetapi juga memberikan contoh bagi pemimpin lainnya dalam hal tanggung jawab dan prioritas yang harus diambil demi kepentingan masyarakat luas.

Hendro Wijaya

Hendro Wijaya adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button