Dalam industri otomotif, perbedaan harga antara suatu produk di berbagai negara sering kali menjadi sorotan. Salah satunya adalah Honda PCX 160, skutik premium dari pabrikan Honda yang menjalani perjalanan menarik dari Indonesia hingga Thailand. Dari negeri gajah putih tersebut, harga Honda PCX 160 dapat mencapai angka yang cukup mencengangkan, bahkan setara dengan uang muka rumah di pinggiran Jakarta.
Di Thailand, konsumen dapat menjumpai Honda PCX 160 dengan harga bervariasi. Tipe standar dijual seharga 96.000 baht, atau sekitar Rp 44,9 juta. Sementara itu, varian lebih tinggi seperti RoadSync harganya mencapai 99.900 baht (Rp 46,7 juta), dan model paling mahal, H2C, sudah menembus 107.500 baht yang setara dengan Rp 50,3 juta. Selisih harga ini membuat banyak pengamat otomotif bertanya-tanya, mengapa Honda PCX 160 memiliki banderol selangit di Thailand?
Sementara itu, di Indonesia, Honda menawarkan harga yang lebih bersahabat. Varian CBS dijual dengan harga Rp 33,75 juta, sementara tipe ABS ditawarkan seharga Rp 37,35 juta. Tipe tertinggi ABS-RoadSync dapat dibawa pulang dengan banderol Rp 40,35 juta. Perbedaan harga yang mencolok ini dapat digunakan untuk membeli smartphone flagship, membuatnya lebih menarik bagi konsumen lokal.
Meski harga di Indonesia lebih terjangkau, Honda PCX 160 tetap mempertahankan daya tarik yang tinggi. Ditenagai mesin 157cc eSP+ yang mampu menghasilkan tenaga 15,8 PS dan torsi 15 Nm, skutik ini tetap menawarkan performa yang memukau. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun lebih murah, Honda PCX 160 di Indonesia tidak kalah menarik dibandingkan versi Thailand.
Namun, harga bukanlah satu-satunya perbedaan antara kedua pasar. Di Thailand, Honda PCX 160 hadir dengan berbagai fitur canggih termasuk layar TFT 5 inci, koneksi Honda RoadSync, USB Type C untuk pengisian daya, lampu hazard, dan pencahayaan full LED. Bagasi yang mencapai 30 liter juga menjadi nilai tambah, menjadikannya ideal untuk membawa barang belanjaan bulanan. Selain itu, konsumen Thailand akan mendapatkan layanan servis gratis selama dua tahun atau 18.000 km.
Di Indonesia, meski fitur mungkin sedikit berbeda, PT Astra Honda Motor (AHM) tetap memiliki strategi unik dalam penjualan dan layanan purna jual yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen lokal. Perbedaan ini menciptakan keunikan tersendiri dalam pengalaman kepemilikan skutik premium tersebut.
Mengapa ada selisih harga yang cukup signifikan antara kedua negara ini? Ternyata, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk pajak, biaya produksi, dan strategi pemasaran yang berbeda. Biaya hidup serta daya beli masyarakat di masing-masing negara juga turut berperan dalam menentukan harga jual.
Kendati ada perbedaan harga yang signifikan, Honda PCX 160 tetap menjadi primadona di kedua negara. Desainnya yang menawan, teknologi mutakhir, dan performa yang handal membuatnya tetap dicintai oleh konsumen. Baik versi Thailand yang “sultan” maupun versi Indonesia yang lebih “merakyat”, keduanya tetap menawarkan pengalaman berkendara yang menyenangkan.
Setiap konsumen memiliki preferensi masing-masing, dan pilihan antara versi Thailand atau Indonesia tentu akan tergantung pada kebutuhan dan anggaran yang dimiliki. Namun, yang pasti, baik di Thailand maupun di Indonesia, Honda PCX 160 siap menemani petualangan di jalanan, menjadikannya salah satu skutik terbaik di kelasnya.