Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Korea Selatan untuk mengembangkan sektor e-mobilitas di Indonesia. Acara penandatanganan berlangsung pada Kamis, 16 Januari 2025, di Yeonggwang-Gun, Korea Selatan. Kerja sama ini melibatkan empat pihak kunci yang berkomitmen untuk menciptakan inovasi dalam industri kendaraan listrik di Indonesia.
Para pihak yang berpartisipasi dalam penandatanganan MoU ini mencakup Aismoli, Vice President KATECH Changhyun Jeong, Walikota Yeonggwang-Gun Mayor Sei-II Jang, serta Korea Smart E-Mobility Association yang dipimpin oleh Presiden KEMA Deukwoon Lee. Kolaborasi ini bertujuan untuk melakukan studi menyeluruh mengenai ekosistem sepeda motor listrik, evaluasi terhadap pelaksanaan e-mobilitas di tanah air, serta mendukung pengembangan standar dan sertifikasi nasional. Semua ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan pasar sepeda motor listrik, baik roda dua maupun roda tiga, di Indonesia.
Ketua Aismoli, Budi Setiyadi, menyatakan bahwa kerja sama ini tidak hanya berfokus pada penelitian, tetapi juga mengembangkan model bisnis baru yang dapat memperluas pasar dan mendorong inovasi berbasis energi hijau. Dia menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia untuk mendukung industri e-mobilitas yang berkelanjutan di Indonesia. “Semua ini untuk mendukung pembangunan ekosistem industri e-mobilitas yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia,” ungkapnya dalam siaran pers.
Korea, melalui KATECH, juga menyadari potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam industri kendaraan listrik, khususnya untuk sepeda motor roda dua dan roda tiga. “Kami sangat terbuka untuk bertukar pengetahuan dan keterampilan dalam membangun teknologi yang inovatif melalui kegiatan pelatihan, seminar, dan lokakarya,” ungkap Changhyun Jeong. Hal ini menunjukkan komitmen Korea Selatan dalam mendukung Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur e-mobilitas yang lebih baik.
Perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Yusuf Nugroho, dan Dinas Perhubungan Provinsi Bali juga hadir dalam acara tersebut, menandakan dukungan pemerintah dalam pengembangan proyek ini. Selain penandatanganan MoU, delegasi Indonesia juga melakukan kunjungan ke pusat pengembangan kendaraan listrik di Yeonggwang Daema Industrial Complex, meninjau langsung inovasi dan teknologi yang dapat diterapkan di Indonesia.
Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan Indonesia dapat menjadikan e-mobilitas sebagai bagian penting dari strategi transportasi publik yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dalam dunia yang semakin peduli terhadap isu perubahan iklim, adopsi teknologi kendaraan listrik merupakan langkah krusial dalam mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Secara keseluruhan, penandatanganan MoU ini membawa harapan baru bagi industri sepeda motor listrik di Indonesia. Kolaborasi internasional seperti ini menunjukkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menjadi pemain utama dalam industri e-mobilitas global, dengan dukungan teknologi dan pengetahuan dari Korea Selatan. Ke depan, pengembangan standardisasi dan sertifikasi yang baik akan menjadi kunci untuk mempercepat adopsi e-mobilitas di berbagai kalangan masyarakat.