PT Astra Honda Motor (AHM) mencatat kinerja positif pada sektor ekspor sepeda motor sepanjang tahun 2024, di mana mereka berhasil mengekspor 200.400 unit motor Honda ke berbagai negara, termasuk negara-negara di kawasan ASEAN dan Brasil. Pencapaian tersebut menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan angka ekspor kendaraan roda dua secara utuh atau completely built up (CBU) meningkat sebesar 24% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
General Manager Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbuddin, menyampaikan informasi tersebut saat ditemui di Cikarang, Jawa Barat. “Ekspor sepeda motor Honda secara CBU pertumbuhannya 24%, di angka 200.400 unit,” ungkapnya. Negara tujuan ekspor ini tidak hanya mencakup negara-negara ASEAN seperti Filipina, Thailand, dan Vietnam, tetapi juga meliputi Brasil dan Jepang.
AHM juga mencatat bahwa model yang paling banyak diekspor adalah skuter matik (skutik), dengan permintaan tinggi untuk model di atas 125 cc. “Model yang paling banyak itu motor-motor skutik. Justru kalau yang ke Filipina itu yang di atas 125 cc, termasuk skutik premium seperti PCX, ADV atau Vario 160,” jelas Muhib.
Data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan bahwa ekspor kendaraan roda dua nasional mengalami kenaikan tipis sebesar 0,43%, dengan total ekspor mencapai 572.506 unit. Dari angka tersebut, kontribusi AHM sebesar 35% menjadi bagian penting dalam keseluruhan ekspor sepeda motor Indonesia pada tahun 2024.
Meski pencapaian tahun ini cukup membanggakan, Muhib memperingatkan bahwa proyeksi kinerja ekspor untuk tahun 2025 masih belum dapat dipastikan. Dia menjelaskan bahwa kinerja ekspor sangat bergantung pada kondisi ekonomi di negara tujuan. “Kalau ekspor itu sebenarnya sangat tergantung dengan permintaan di negara tujuan ekspor kami ya. Mudah-mudahan negara tujuan kami ekonominya juga tumbuh, sehingga demand di negara tujuan itu juga meningkat,” tutur Muhib.
Di samping ekspor CBU, AHM juga mengandalkan ekspor komponen sepeda motor secara terurai lengkap atau completely knocked down (CKD). “Kami juga ekspor dalam jumlah yang lebih besar dalam bentuk CKD. Beberapa negara yang tadinya mengimpor CBU dari kami, sekarang mencoba merakit motor di negara mereka sendiri, jadi mengimpor produk secara CKD,” ujar Muhib.
Dengan strategi ekspor yang beragam dan adaptasi terhadap permintaan pasar global, AHM berusaha untuk terus memperluas jangkauan dan kontribusinya dalam industri otomotif, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional. Pencapaian ini bukan hanya mencerminkan kekuatan AHM sebagai produsen, tetapi juga menunjukkan potensi pasar sepeda motor di kawasan ASEAN dan negara-negara lain. Pihak AHM berharap, dengan peningkatan ekonomi di negara-negara tujuan, mereka dapat mempertahankan tren positif ini dan terus meningkatkan volume ekspor di masa depan.