Otomotif

7 Penyebab Motor 2 Tak Ngejim yang Wajib Kamu Ketahui!

Motor 2 tak, yang dikenal karena mesin dengan siklus pembakaran dua langkahnya, sering kali menjadi pilihan para pengendara yang mencari performa maksimal. Meskipun menawarkan tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan motor 4 tak, para pemilik motor 2 tak sering kali menghadapi masalah, salah satunya adalah kondisi ngejim, di mana mesin mati atau macet secara mendadak. Apa sajakah penyebab utama dari permasalahan ini?

Pertama, oli samping tidak cukup atau habis merupakan salah satu penyebab terbesar ngejim pada motor 2 tak. Oli samping berfungsi untuk melumasi piston dan liner silinder. Ketika oli ini habis atau alirannya tersumbat, piston akan mengalami aus dan berpotensi macet. Oleh karena itu, pemilik motor perlu rutin memeriksa ketersediaan oli samping untuk mencegah kerusakan yang lebih serius.

Kedua, overheat atau mesin yang terlalu panas juga kerap menjadi masalah. Mesin 2 tak cenderung cepat panas, terutama jika sistem pendinginan tidak bekerja dengan baik. Kondisi seperti radiator yang kotor atau kekurangan cairan pendingin akan membuat mesin berisiko mengalami overheating dan ngejim. Pengendara disarankan untuk memastikan sistem pendinginan dalam kondisi optimal agar dapat menghindari permasalahan ini.

Selanjutnya, masalah pada bensin campur juga berpotensi menyebabkan ngejim. Beberapa motor 2 tak membutuhkan bensin campur dengan takaran oli tertentu. Jika porsi oli terlalu sedikit, pelumasan yang kurang baik dapat menyebabkan gesekan berlebihan pada komponen mesin, sehingga mesin mengalami ngejim. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan takaran campuran bahan bakar agar tidak terjadi kerusakan.

Kualitas oli samping juga tak kalah penting. Kualitas oli samping buruk bisa memperparah kerusakan. Oli yang berkualitas rendah tidak mampu memberikan perlindungan yang cukup bagi piston dan silinder. Alhasil, dapat terjadi penumpukan kerak dan peningkatan gesekan yang berujung pada masalah ngejim. Pemilihan oli yang tepat sangat dianjurkan demi menjaga performa mesin.

Penyebab selanjutnya adalah ring piston yang macet atau aus. Ring piston yang tidak dalam kondisi baik dapat mengunci piston di dalam silinder, menyebabkan kecelakaan fungsional pada mesin. Faktor penyebabnya bisa berasal dari usia pakai motor, mutu oli yang buruk, atau adanya kerak karbon yang menumpuk. Hal ini perlu dicek secara berkala untuk menjaga keandalan mesin.

Selain itu, komponen mesin yang kotor atau berkerak juga perlu diperhatikan. Kerak karbon akibat pembakaran yang tidak sempurna seringkali menumpuk di kepala silinder dan ruang bakar. Jika penumpukan ini berlangsung terus menerus, piston dapat terjepit dan menyebabkan ngejim. Oleh karena itu, menjaga kebersihan komponen mesin adalah langkah preventif yang penting.

Terakhir, setelan karburator yang tidak tepat dapat berkontribusi terhadap permasalahan ini. Campuran bahan bakar yang terlalu miskin atau kekurangan bensin dapat mengakibatkan pembakaran yang terlalu panas. Dengan demikian, piston berisiko mengalami pemuaian yang berlebihan dan terjebak di dalam silinder, yang tentunya sangat merugikan bagi kinerja motor.

Dengan beberapa faktor penyebab tersebut, pemilik motor 2 tak disarankan untuk mengabaikan perawatan dan pengecekan rutin pada kendaraannya. Jika motor mengalami ngejim, sangat penting untuk segera membongkar dan memeriksa komponen mesin sebelum kerusakan semakin parah. Menjaga kondisi mesin dengan baik akan memastikan performa maksimal dan umur panjang motor Anda.

Hendro Wijaya adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button