Presiden Ligue de Football Professionnel, Vincent Labrune, sedang mempertimbangkan perombakan format Trophée des Champions, yang merupakan ajang setara Community Shield dalam Ligue 1. Trophée des Champions mempertemukan juara Ligue 1 dengan pemenang Coupe de France atau tim peringkat kedua. Pada pertandingan terakhir, Paris Saint-Germain (PSG) berhasil meraih trofi ini setelah mengalahkan AS Monaco berkat gol telat dari Ousmane Dembélé.
Sesuai laporan dari RMC Sport, ajang Trophée des Champions hingga saat ini belum menemukan format jangka panjang yang stabil, terlihat dari ketidakpastian mengenai tanggal dan lokasi penyelenggaraan pertandingan tahun ini. Pertandingan PSG melawan Monaco awalnya direncanakan berlangsung di China musim panas lalu, namun akhirnya dilangsungkan pada awal Januari di Stadion 974, Doha.
Usulan perombakan ini akan mengubah format Trophée des Champions menjadi format “Final Four” yang diadakan di luar negeri dan berlangsung pada musim dingin. Model ini mirip dengan Supercoppa Italiana milik Serie A dan Supercopa de España dari La Liga. Dalam format baru ini, tiga tim terbaik dari Ligue 1 serta pemenang Coupe de France akan berhak untuk berpartisipasi.
Lebih jauh lagi, L’Équipe melaporkan bahwa edisi pertama dari Trophée des Champions yang baru direncanakan akan digelar pada bulan Desember 2025 atau Januari 2026 di benua Afrika. Negara-negara seperti Pantai Gading dan Republik Demokratik Kongo telah menyatakan minatnya untuk menjadi tuan rumah ajang prestisius ini.
Pengembangan format ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik Trophée des Champions bagi penggemar sepak bola, serta memperluas jangkauan liga Prancis di kancah internasional. Selain itu, diharapkan pagelaran ini dapat memberikan pengalaman positif bagi tim-tim yang berpartisipasi dan memperkuat branding Ligue 1 di pasar global.
Jika rencana ini terwujud, Ligue 1 dan penyelenggara Trophée des Champions akan menjadi pionir dalam mengadopsi format turnamen kompetitif yang lebih menarik, sejalan dengan perkembangan format serupa yang telah sukses diterapkan di liga-liga top Eropa lainnya. Ini bisa menjadi langkah penting dalam meningkatkan eksposur serta popularitas sepak bola Prancis di seluruh dunia, sekaligus memberi kesempatan bagi tim-tim terbaik untuk bersaing di panggung internasional.
