
Ethan Nwaneri, pemain muda Arsenal berusia 17 tahun, baru-baru ini mencetak sejarah dalam kompetisi Liga Champions dengan mempertontonkan penampilan gemilang. Nwaneri mencetak gol kedua dalam kemenangan 7-1 Arsenal atas PSV Eindhoven, menjadikannya sebagai pemain ketiga termuda yang mencetak gol di fase knockout Liga Champions. Pendukungnya, mantan gelandang Inggris Joe Cole, berpendapat bahwa Nwaneri pantas mendapatkan tempat di skuad pertama Timnas Inggris yang dilatih Thomas Tuchel.
Sesuai dengan data yang dirilis, Nwaneri yang baru berusia 17 tahun dan 348 hari itu mengungguli rekor yang sebelumnya dipegang oleh Bojan Krkic dan Jude Bellingham dalam hal usia saat mencetak gol di fase knockout Liga Champions. Bojan, yang mencetak gol untuk Barcelona, melakukannya di usia 17 tahun dan 217 hari, sementara Bellingham melakukannya untuk Borussia Dortmund di usia 17 tahun dan 289 hari. Menurut Cole, Nwaneri adalah “pemain muda paling menjanjikan di Inggris dan mungkin di Eropa.”
Dalam pertandingan yang diwarnai dengan performa luar biasa, Nwaneri juga menjadi bagian dari sejarah baru ketika ia mencetak gol yang dibantu oleh Myles Lewis-Skelly, yang juga merupakan lulusan akademi Arsenal. Ini menjadi pertama kalinya dalam sejarah Liga Champions, dua remaja Inggris berkolaborasi untuk mencetak gol dalam fase knockout. Nwaneri semakin menarik perhatian berkat penampilannya yang konsisten selama musim ini, terutama di tengah absennya beberapa pemain kunci Arsenal seperti Bukayo Saka dan Gabriel Jesus.
Mikel Arteta, pelatih Arsenal, memberikan pujian tinggi kepada kedua pemain muda ini. Ia menekankan pentingnya dukungan dari pemain senior dalam tim yang membantu perkembangan dan keberanian Nwaneri dan Lewis-Skelly. “Mereka melakukan apa yang mereka lakukan di usia 17 dan 18 tahun menunjukkan kedewasaan luar biasa,” kata Arteta. Performanya di lapangan, menurut Arteta, bukan hanya hasil dari bakat individu, melainkan juga dari dinamika tim yang positif.
Cole, berbicara di TNT Sports, mengungkapkan keyakinannya bahwa Nwaneri harus segera dimasukkan ke dalam skuad Inggris untuk kualifikasi Piala Dunia melawan Albania dan Latvia. “Dengan kemampuan dan mentalitas yang ia miliki, Nwaneri adalah pemain yang harus dibawa; saya yakin Thomas Tuchel akan mempertimbangkan untuk memasukkannya ke dalam skuad mendatang,” ujar Cole. Menurut mantan pemain Chelsea tersebut, kehadiran Nwaneri di tim senior akan memberikan pengalaman berharga baginya seiring perkembangan kariernya.
Di samping momen bersejarah ini, penting untuk dicatat bahwa hanya ada dua pemain sebelumnya, Phil Foden dan Bellingham, yang juga memulai pertandingan knockout Liga Champions sebelum mencapai usia 18 tahun. Dengan kemampuan teknik dan keberanian yang ditunjukkan, Nwaneri dianggap sebagai aset tidak hanya bagi Arsenal, tetapi juga bagi sepak bola Inggris di masa depan.
Seiring perjalanan Liga Champions yang semakin kompetitif, performa Nwaneri dan Lewis-Skelly akan terus diawasi. Arsenal, setelah meraih kemenangan telak ini, melaju ke perempat final dengan percaya diri dan banyak pihak berharap untuk melihat lebih banyak lagi aksi brilian dari para pemain muda berbakat ini.