Olahraga

Amorim Mengguncang Dunia! How Low Can You Go di Dunia Bisnis?

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, kini menghadapi tekanan yang semakin berat setelah timnya mengalami tiga kekalahan beruntun di Liga Primer, termasuk dua kekalahan di markas sendiri, Old Trafford. Saat ini, posisi Manchester United di klasemen makin krisis, membuat mereka lebih banyak kalah daripada menang di putaran pertama musim ini. Dalam sejarah 103 tahun terakhir klub tersebut, prestasi Amorim di awal masa jabatannya merupakan yang paling buruk.

Sikap Amorim yang muncul dengan pernyataan mengenai ancaman degradasi kepada anak asuhnya dianggap tidak bijak. Mengancam pemain dengan degradasi dapat menciptakan efek psikologis yang fatal, memunculkan apa yang disebut fenomena ‘self-fulfilling prophecy’. Mantan bintang tim, Cristiano Ronaldo, pernah mengkritik pelatih Erik ten Hag yang memiliki sikap negatif serupa, yang berdampak buruk pada performa tim.

Amorim juga dinilai telah melakukan kesalahan dalam manajemen pemain, seperti yang dilakukan Ten Hag. Keterasingan Marcus Rashford yang sering duduk di bangku cadangan, diiringi dengan tindakan yang membuatnya merasa tidak dihargai, bisa memicu niatan pemain untuk meninggalkan klub. Rashford tidak sendirian; kesan negatif ini juga menjangkiti Jadon Sancho dan Anthony Elanga, yang setelah ditinggal klub malah bersinar di klub baru mereka.

Satu lagi kesalahan Amorim terkait prinsip dasar dalam sepak bola: “jangan ubah tim yang sedang menang.” Setelah kemenangannya yang fenomenal melawan Manchester City, seharusnya Amorim menjaga formasi yang sama. Namun, perubahan taktik melawan Tottenham Hotspur dan Bournemouth justru berujung pada kekalahan lagi, berujung pada krisis kepercayaan diri tim.

Di tengah keterpurukan ini, perjalanan Manchester United ke depan tampak suram. Keseimbangan yang hilang di dalam tim dan ancaman laga sulit melawan Liverpool di Anfield membuat situasi semakin menakutkan. Pelatih Arne Slot di Liverpool berhasil menciptakan stabilitas dengan rotasi minimal, berbeda dengan pendekatan Amorim yang terlalu fanatik pada formasi 3-4-3 yang tidak tepat untuk skuadnya di Old Trafford.

Masalah formasi dan pemilihan pemain tampaknya semakin membingungkan Amorim. Dia menempatkan Harry Maguire dalam posisi yang telah terbukti merepotkan dan gagal mempersiapkan tim dalam menjaga set-piece. Hasilnya, Manchester United tidak berdaya saat bertemu tim-tim besar dan kerap kebobolan gol yang seharusnya bisa dihindari.

Besok malam akan menjadi momen penting bagi masa depan Amorim di Manchester United. Dengan ancaman degradasi yang nyata, pelatih berusia 39 tahun ini dituntut untuk menemukan cara untuk mengangkat performa tim yang saat ini terpuruk, sebelum semuanya terlambat. Pertemuan melawan Liverpool bisa jadi titik balik yang menentukan bagi ‘Setan Merah’.

Cung Media

Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button