PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil mencatatkan kapitalisasi pasar modal sebesar Rp12.264 triliun per 27 Desember 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan menegaskan posisi pasar modal Indonesia di kancah global. Menurut Direktur Utama BEI, Iman Rachman, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pasar modal Indonesia untuk tahun 2024 mencapai Rp12,85 triliun, meningkat 19,6 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp10,75 triliun.
Dalam rincian lebih lanjut, transaksi harian untuk surat utang mencapai Rp1,04 triliun. Selain itu, transaksi non-saham yang mencakup produk seperti hak, warranty, dan kontrak investasi kolektif telah mencapai total Rp4,38 triliun. Iman Rachman menambahkan, inovasi terbaru yaitu Single Stock Futures (SSF) yang diluncurkan pada November 2024 sudah memperoleh transaksi sebesar Rp1,1 miliar.
Bursa Efek Indonesia juga melihat pertumbuhan signifikan dalam transaksi efek bersifat utang dan sukuk di Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA). RNTH untuk produk ini tercatat senilai Rp1,04 triliun, meningkat 51,9 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai Rp686 miliar. Tren positif ini menunjukkan minat yang terus meningkat dari investor terhadap instrumen investasi yang lebih beragam.
Jumlah investor di pasar modal Indonesia juga menunjukkan peningkatan yang menggembirakan, dengan total investor mencapai 14,8 juta orang hingga akhir tahun 2024. Dari jumlah tersebut, sekitar 6,4 juta di antaranya adalah investor saham. Tidak hanya itu, sebanyak 41 perusahaan telah melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan dana yang terhimpun mencapai Rp14,35 triliun, dan masih ada 41 perusahaan lain yang dalam antrean untuk mencatatkan saham mereka.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa di posisi 7.905 pada 19 September 2024. Keberhasilan ini menandakan adanya kepercayaan yang tinggi dari investor terhadap kinerja pasar modal Indonesia di tengah kondisi ekonomi global yang berfluktuasi.
Dengan pertumbuhan yang terus berlanjut dan dukungan dari regulasi yang pro-investor, masa depan pasar modal Indonesia terlihat cerah. Inovasi dan diversifikasi produk investasi yang ditawarkan oleh BEI diharapkan dapat menarik lebih banyak investor dan meningkatkan likuiditas di pasar.
