Keuangan

Transformasi Energi: Upaya BUMN Kurangi Ketergantungan Impor

Upaya keberlanjutan energi menjadi fokus strategis bagi BUMN dalam meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor. Salah satu langkah signifikan diambil oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dengan merencanakan belanja modal sebesar USD338 juta untuk tahun 2025, yang akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur gas bumi dan mendukung transisi energi di Indonesia.

Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, menyatakan bahwa pengelolaan operasional yang optimal dan strategi keuangan yang prudent akan menjadikan PGN sebagai penggerak utama dalam transisi energi nasional. “Dengan langkah-langkah ini, kami yakin PGN dapat memainkan peran penting dalam mengurangi ketergantungan terhadap energi impor,” ujar Arief dalam Analyst Briefing yang disampaikan pada 1 Februari 2025.

Dari total belanja modal tersebut, sebanyak 67 persen akan dialokasikan untuk memperluas jaringan gas bumi, termasuk penyediaan 200.000 sambungan baru di Sumatera dan Jawa. Langkah ini diharapkan akan mengurangi subsidi LPG dari pemerintah hingga ratusan miliar rupiah. “Selain mengurangi impor LPG, jaringan gas yang diperluas ini menawarkan solusi energi yang lebih efisien, bersih, dan berkelanjutan,” jelas Arief.

PGN juga mengincar pertumbuhan volume penyaluran gas hingga 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini didorong oleh tingginya permintaan dari kawasan industri di Jawa dan Sumatera. Di samping itu, pengembangan infrastruktur pipa gas strategis, seperti Pipa Tegal-Cilacap dan pipa minyak Cikampek-Plumpang, juga diupayakan untuk mendukung distribusi bahan bakar minyak secara efisien.

“Meskipun menghadapi tantangan pasokan gas, kami tetap optimis dapat mengelola situasi ini dengan baik melalui inovasi dan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan,” ungkap Direktur Keuangan PGN, Fadjar Harianto Widodo. Selain penyaluran gas, PGN juga berfokus pada bisnis perdagangan LNG internasional untuk memperkuat posisinya di pasar global.

Dalam ranah lingkungan, PGN menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 4.372 ton CO2 ekuivalen pada 2025. Hal ini akan dicapai melalui efisiensi operasional serta penerapan teknologi yang ramah lingkungan, seperti pengembangan biomethane dan diversifikasi produk turunan gas. “Dengan berbagai inovasi dan kolaborasi yang kami jalankan, kami optimis dapat menghadapi tantangan di industri dan dinamika pasar global, serta memastikan kontribusi PGN untuk masa depan energi Indonesia yang lebih hijau,” tambah Arief.

Lebih dari sekadar upaya pengurangan ketergantungan impor, langkah-langkah ini mencerminkan komitmen PGN untuk mendukung transisi menuju energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ke depan, keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada sinergi antar berbagai sektor dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam industri energi di Indonesia. Dengan adopsi teknologi baru serta pengembangan infrastruktur yang solid, PGN berpotensi menjadi pionir dalam mewujudkan ketahanan energi nasional yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Rina Melati adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button