Aura Rahmi Ramadana, sosok perempuan yang menginspirasi, telah berhasil menembus batasan stereotip gender dalam bidang perkeretaapian. Ia adalah masinis kereta listrik LRT Jabodebek yang mahir mengoperasikan sistem otomatis, menjadikannya contoh nyata bahwa perempuan bisa berperan penting dalam industri yang mayoritas didominasi pria. “Bagi saya, menjadi masinis bukan sekadar karier, melainkan bentuk pelayanan untuk masyarakat,” ujar Aura menyampaikan makna profesionalismenya.
Perjalanan karier Aura tidaklah mudah. Dia harus menghadapi beragam tantangan dan rintangan sebelum berhasil mencapai impiannya. Aura yang berasal dari Baturaja, Sumatra Selatan, menjalani proses seleksi yang ketat, mulai dari administrasi, tes kesehatan, tes psikologi, hingga wawancara. Setelah melewati tahap tersebut, ia dengan penuh semangat mengikuti pelatihan intensif yang meliputi teori dan praktik langsung di lapangan. Pelatihan ini pun membawa Aura hingga ke luar negeri, di Malaysia, untuk mempelajari lebih dalam tentang pengoperasian kereta.
Berikut adalah beberapa pelatihan kunci yang ditempuh Aura dalam perjalanan kariernya:
1. Pelatihan awak sarana perkeretaapian tingkat pertama dengan penggerak listrik di Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian Bekasi.
2. Pelatihan kecakapan awak sarana perkeretaapian tingkat pertama di LRT Sumatra Selatan.
3. Pelatihan awak sarana perkeretaapian otomatis di Prasana Malaysia Berhad.
4. Pelatihan Diklat SOP Train Attendant Sistem Grade of Automation 3 Divisi LRT Jabodebek.
Kepiawaian Aura dalam mengoperasikan kereta listrik berbasis otomatis tidak hanya membuatnya merasa terhormat, tetapi juga memberi motivasi untuk terus belajar dan berkembang. Setelah berhasil meraih sertifikasi Awak Sarana Perkeretaapian Otomatis, Aura diangkat sebagai masinis muda. Di posisinya kini, ia tidak hanya mengandalkan teknologi otomatis, tetapi juga bertanggung jawab dalam memantau keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta.
Transformasi transportasi publik menjadi salah satu fokus utama dalam perjalanan karir Aura. Dengan latar belakangnya sebagai masinis, ia bertekad untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan dalam mengoperasikan teknologi transportasi terbaru. “Saya ingin berkontribusi secara langsung dalam pengembangan moda transportasi di masa depan,” tambahnya.
Aura juga berkomitmen untuk berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuannya kepada generasi muda, terutama perempuan, agar lebih banyak yang terinspirasi untuk mengejar karir di bidang perkeretaapian. “Para perempuan tidak perlu takut untuk bermimpi besar, meskipun apa yang diimpikan tidak umum bagi perempuan. Kita bisa berperan besar dalam kemajuan dunia transportasi,” pesannya.
Berkat dedikasi dan komitmennya, Aura tidak hanya sukses dalam karirnya, tetapi juga menjadi lambang perubahan dan pemberdayaan perempuan di Indonesia. Melalui pekerjaan dan peran yang diembannya, ia percaya dapat membantu mobilitas masyarakat, serta menjaga hubungan antaranggota keluarga yang terpisah oleh jarak. Oleh karena itu, Aura Rahmi Ramadana tidak hanya menjadi masinis, tetapi juga simbol harapan dan kesempatan bagi banyak perempuan di Indonesia untuk mengejar impian mereka di dunia yang didominasi oleh laki-laki.