Keuangan

Rupiah Melemah Tanpa Penyebab? Temukan Fakta Menariknya!

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan yang signifikan setelah libur dan cuti bersama Natal 2024. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bloomberg pada Jumat, 27 Desember 2024, rupiah melemah sebesar 46 poin atau 0,28 persen, sehingga berada pada level Rp16.236 per USD. Tidak jauh berbeda, data dari Yahoo Finance juga mencatat penurunan yang sama, yakni 45 poin, mengakibatkan nilai tukar rupiah mencapai Rp16.229 per USD.

Pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan akan berada di antara Rp16.179 hingga Rp16.229 per USD. Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menyoroti bahwa tidak adanya market mover yang signifikan menjelang akhir tahun ini berkontribusi terhadap penurunan nilai tukar tersebut. “Pasar mungkin masih mempertimbangkan potensi market mover tahun depan yang bisa mendorong penguatan dolar,” ujarnya.

Ada beberapa faktor yang diperkirakan dapat memperkuat posisi dolar AS ke depan, di antaranya:

1. Kebijakan yang diambil oleh Presiden AS terpilih, Donald Trump.
2. Potensi Federal Reserve (The Fed) untuk tidak agresif dalam memangkas suku bunga acuan.
3. Meningkatnya ketegangan geopolitik yang dapat mempengaruhi pasar.
4. Perang dagang yang mungkin akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.

Indeks dolar AS pada pagi hari tersebut masih berada di kisaran 108,12, yang menunjukkan posisi tertinggi sepanjang tahun ini. Hal ini memberikan sinyal tambahan tentang kekuatan dolar AS di pasar global.

Ariston juga menekankan bahwa potensi pergerakan nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan berada di kisaran Rp16.150 hingga Rp16.200 per USD. Ketidakpastian yang menyelimuti pasar menjelang akhir tahun mungkin membuat investor cenderung bersikap hati-hati. Dalam konteks ini, posisi rupiah mungkin akan terus tertekan jika tidak ada sentimen positif yang muncul baik dari dalam negeri maupun faktor eksternal.

Situasi ini menciptakan tantangan bagi perekonomian Indonesia, terutama di tengah ketidakpastian global yang masih berlangsung. Para pelaku pasar diharap terus memantau perkembangan kebijakan moneter yang diambil oleh Bank Indonesia dan respons dari pasar global terhadap perekonomian AS.

Dengan latar belakang tersebut, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tampaknya akan terus menjadi perhatian utama bagi investor dan penggiat bisnis di Indonesia. Adanya langkah strategis untuk memperkuat perekonomian domestik serta antisipasi terhadap pengaruh faktor-faktor global akan sangat menentukan langkah ke depan dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Cung Media

Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button