Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pagi hari ini, Jumat, 3 Januari 2025, terpantau bergerak positif meski hanya mencatatkan kenaikan tipis. Berdasarkan data dari RTI, IHSG berhasil menguat sebesar 12,038 poin atau 0,23 persen, menempatkannya di posisi 7.174. Sejak pembukaan perdagangan, IHSG menunjukkan tren penguatan meskipun sempat tergelincir ke level terendah di angka 7.169 dan mencapai titik tertinggi di 7.197.
Dalam sesi perdagangan kali ini, volume saham yang diperdagangkan mencatatkan angka 2,805 miliar dengan total nilai mencapai Rp1,023 triliun. Tercatat, sebanyak 209 saham mengalami penguatan, sedangkan 180 saham lainnya melemah, dan 197 saham stagnan. Kapitalisasi pasar saat ini mencapai Rp12,505 triliun, dengan frekuensi transaksi sebanyak 127.587 kali.
Kendati IHSG menunjukkan performa yang cukup baik di awal tahun, kondisi pasar global memberikan tantangan tersendiri. Wall Street, misalnya, mengalami pelemahan pada perdagangan Kamis waktu setempat yang memperpanjang tren penurunan sejak akhir 2024. Pada hari itu, Dow Jones Industrial Average terpaksa menutup perdagangan dengan penurunan 151,95 poin atau 0,36 persen, menjadi 42.392,27. Dalam perdagangan harian, indeks ini mencatatkan perubahan intraday yang signifikan, hingga mencapai 700 poin antara level tertinggi dan terendah.
Beberapa sektor di S&P 500 juga mencatatkan kinerja yang kurang menggembirakan, dengan tujuh dari sebelas sektor utama berakhir di zona merah. Sektor konsumen diskresioner dan material memimpin penurunan, masing-masing mengalami penurunan sebesar 1,27 persen dan 1,14 persen. Sejalan dengan itu, saham-saham teknologi menghadapi tekanan; contohnya, Apple mengalami penurunan sebesar 2,62 persen, sedangkan Tesla turun 6,08 persen setelah laporan tentang penurunan pengiriman tahunan untuk 2024.
Situasi ini menciptakan dinamika yang menarik bagi pasar saham domestik, di mana meskipun IHSG masih menunjukkan kecenderungan positif, investor dihadapkan pada ketidakpastian dari perkembangan pasar global. Para analis pasar pun berharap bahwa IHSG dapat mempertahankan momentum penguatannya menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan demikian, meskipun masih cuan tipis, IHSG berpotensi untuk terus meningkat seiring dengan perbaikan kondisi pasar yang lebih luas.